Eksplorasi hidrokarbon di Cekungan Bintuni dimulai pada awal 1900 dan menghasilkan minyak pada Formasi Tersier dan gas di Formasi Pra-tersier hingga saat ini, sehingga diperlukan petroleum play baru untuk tetap menemukan cadangan-cadangan hidrokarbon.
Formasi Steenkool memiliki kondisi yang mendukung proses biogenik menghasilkan gas metana, Gas metana dapat terbentuk dari proses metabolisme bakteri (methanogenesis) yang hidup dibatuan dengan kondisi reduktif dengan suhu 0-75°C. Formasi Steenkool merupakan formasi batuan yang cukup muda di Cekungan Bintuni memiliki karakter yang dapat menghasilkan gas biogenik. ketebalan Formasi Steenkool mencapai >2000meter dan terbentuk pada kurun waktu yang sangat cepat dari Awal Pliosen hingga Pleistosen. Formasi Steenkool memiliki gradien suhu yang relatif rendah yaitu rata-rata 30°C/km. Evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui prospektifitas gas biogenik adalah dengan evaluasi perhitungan Laju Pemanasan, Evaluasi Reservoir, Evaluasi Pemodelan Cekungan 1D dan Evaluasi Geofisika.
Dari perhitungan laju pemanasan, Formasi Steenkool Cekungan Bintuni memiliki 4 Area prospektif sebagai penghasil gas biogenik, Area Highly Probable (12-16°C/ma) berpotensi menghasilkan 45 TCF, Area Probable (7-12°C/ma) berpotensi menghasilkan 21 TCF, Area Potential (6-7°C/ma) berpotensi menghasilkan 3,2 TCF, dan Area No Potential (<6°C/ma dan >18°C/ma) tidak memiliki potensi akumulasi gas biogenik. Lingkungan pengendapan transisi darat hingga laut menghasilkan lapisan reservoir sebanyak 8-18 lapisan batupasir, porositas rata-rata 31% dan saturasi rata-rata 65%. Pemetaan bawah permukaan dengan atribut seismik memperlihatkan cebakan-cebakan gas biogenik pada batupasir yang terbentuk secara stratigrafik maupun struktural. Area potensial gas biogenik adalah berada pada area Highly Probable, Area Probable, dan Area Possible pada kedalaman dimana gas biogenik secara optimum terbentuk yaitu 100-600 meter. Terdapat 2 prospek yang berhasil dipetakan, prospek X memiliki potensi generasi gas biogenik sebesar 75,09 BCF/km² dan Prospek Y sebesar 79,07 BCF/km². Potensi sumberdaya spekulatif gas biogenik pada Formasi Steenkool
Cekungan Bintuni adalah sebesar 69,2 TCF. Formasi tersebut memiliki prospektifitas yang baik untuk akumulasi gas biogenik. Resiko paling tinggi terhadap akumulasi gas adalah sesar-sesar yang masih aktif hingga saat ini mengakibatkan jalur kebocoran (leaking) gas dari reservoir ke permukaan.