digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Seringnya terjadi kerusakan dini pada struktur perkerasan jalan disebabkan antara lain oleh beban berlebih, tingginya suhu permukaan, ataupun dikarenakan campuran aspal yang kurang baik. Oleh karena itu, diperlukan aspal dengan kinerja yang lebih baik bila dibandingkan dengan aspal konvensional. Penggunaan aspal kelas kinerja (performance grade) diharapkan dapat menghasilkan perkerasan yang lebih baik. Campuran beraspal yang digunakan pada penelitian ini adalah Lataston Lapis Aus (HRS-WC) dengan aspal pen 60/70 dan aspal modifikasi setara performance grade 76 (SPG76) sebagai pengikat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan aspal modifikasi SPG76 terhadap kinerja Modulus Resilien dan fatigue dari campuran HRS-WC. Selanjutnya kinerja Modulus Resilien diukur dengan alat UMATTA dan kinerja kelelahan (fatigue) campuran diukur dengan menggunakan Four Point Loading Test. Hasil pengujian Modulus Resilien menunjukkan pada temperatur rendah nilai Modulus Resilien pada campuran aspal modifikasi SPG76 lebih rendah dibandingkan campuran aspal pen 60/70. Sedangkan pada temperatur tinggi (diatas 51C), campuran aspal modifikasi SPG76 memiliki nilai nilai Modulus Resilien yang lebih tinggi dibandingkan dengan campuran aspal pen 60/70. Hal ini menunjukkan bahwa campuran aspal modifikasi SPG76 memiliki ketahanan terhadap retak yang lebih baik pada temperatur rendah dan pada temperatur tinggi akan lebih tahan terhadap deformasi permanen. Pengujian kelelahan menunjukkan bahwa campuran aspal modifikasi SPG76 memiliki ketahanan terhadap kelelahan (fatigue) yang lebih baik dari campuran aspal pen 60/70 dan pengujian perendaman Marshall menunjukkan bahwa campuran dengan aspal modifikasi SPG76 memiliki kinerja yang lebih baik dari campuran aspal pen 60/70.