digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pulau Madura memiliki potensi untuk dijadikan area perkebunan tebu. Oleh karena itu penelitian dilakukan pada 60 titik kecamatan yang tersebar di 4 kabupaten di Pulau Madura. Parameter yang digunakan untuk mengetahui potensi perkebunan tebu adalah parameter iklim selama 30 tahun dan peta kemiringan lereng. Curah hujan merupakan faktor yang paling menentukan terkait dengan pertumbuhan tebu karena variabilitasnya yang besar. Penelitian ini menggunakan metode Principal Component Analysis (PCA) di 36 titik kecamatan dengan data curah hujan dasarian selama 30 tahun untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi curah hujan di wilayah kajian. Hasil dari PCA didapatkan 3 vektor eigen pertama. Vektor eigen 1 didefinisikan sebagai monsun. Vektor eigen 2 didefinisikan sebagai aktivitas konveksi berupa MJO, QBO dan ENSO. Vektor eigen 3 didefinisikan sebagai faktor global berupa Arlindo. Peta rekomendasi wilayah lahan tebu terdiri dari 27 kecamatan sangat sesuai (S1), 28 kecamatan cukup sesuai (S2) dan 5 kecamatan sesuai marjinal (S3) dengan 22 % dari luas total wilayah kajian tidak bisa dijadikan sebagai perkebunan tebu.