digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pelaksanaan bangunan sipil dimulai dengan tahapan struktur yang merupakan tahapan terpenting karena menjadi penentu agar bangunan dapat bertahan sesuai dengan umur rencana dalam menerima beban baik dari beban sendiri atau beban luar. Suatu bangunan beton bertulang sangat rawan terhadap keruntuhan jika tidak direncanakan dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan suatu perencanaan struktur atas yang tepat dan teliti agar dapat memenuhi kriteria kekuatan, kenyamanan, keselematan, dan ketahanan bangunan. Untuk menahan beton selama beton dituang dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan dibutuhkan bekisting yang merupakan sarana pembantu mencetak beton. Salah satu komponen utama dalam pekerjaan bekisting adalah perancah (scaffolding) yang merupakan struktur sementara yang digunakan untuk menyangga bekisting sebelum dilakukan pemasangan besi tulangan dan pengecoran. Scaffolding yang baik adalah scaffolding yang kuat mampu menahan beban yang bekerja dan scaffolding yang dapat mempertahankan bentuk elemen struktur diatasnya dengan tidak melebihi defleksi yang diizinkan. Spesifikasi Scaffolding yang digunakan dalam proyek gedung parkir Lifestyle Center Summarecon Bandung adalah terdiri dari Main Frame 1219, Ladder Frame 90, Jack Base 40, dan Cross Brace. Jarak antar scaffolding yang digunakan dalam proyek gedung parkir Lifestyle Center Summarecon Bandung ini berkisar antara 1.6 meter sampai dengan 2 m. Dengan jarak tersebut, scaffolding sudah mampu menahan beban yang terjadi dan dapat mempertahankan bentuk elemen diatasnya dengan tidak melebihi defleksi yang diizinkan.