Hutan mangrove adalah ekosistem yang sangat penting bagi wilayah pesisir karena dapat melindungi pesisir dari erosi dan berperan sebagai habitat bagi organisme lain. Namun saat ini, keberadaannya sangat terancam oleh berbagai aktivitas manusia, khususnya di daerah pesisir yang kompleks, seperti Teluk Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan hutan mangrove di Teluk Jakarta setiap tahun sejak 2006 hingga 2015 sehingga bisa diamati perubahan luasnya. Pemetaan dilakukan dengan menggunakan citra satelit Landsat 7 ETM+ dan Landsat 8 OLI/TIRS. Pixel pada citra tersebut diklasifikasikan menjadi 2 kelas, yaitu mangrove dan non-mangrove. Pengklasifikasian tersebut didasarkan pada nilai NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) yang dimiliki masing-masing pixel. Rentang nilai NDVI untuk kelas mangrove ditentukan berdasarkan pengambilan beberapa sampel mangrove dari citra. Proses tersebut menghasilkan peta-peta sebaran hutan mangrove setiap tahun. Melalui peta tersebut, dapat dihitung luas hutan mangrove setiap tahun dan diamati perubahannya. Perubahan luas hutan mangrove di Teluk Jakarta mengalami fluktuasi setiap tahunnya dengan kecenderungan untuk meningkat dari tahun ke tahun. Luas minimum diperoleh pada tahun 2009 sebesar 2,406,600 m2 dan luas maksimum diperoleh pada tahun 2014 sebesar 3,780,900 m2 dengan luas rata-rata sebesar 3,055,230 m2. Penilaian ketelitian hasil klasifikasi citra dihitung dengan membandingkannya dengan hasil klasifikasi terawasi dan manual pada citra Google Earth tahun 2015. Penilaian ketelitian dengan menggunakan citra Google Earth yang terklasifikasi secara manual memberikan hasil yang lebih baik berupa nilai ketelitian secara menyeluruh sebesar 87,2% dan koefisien kappa sebesar 0,62. Nilai ketelitian ini menunjukkan seberapa baik NDVI dalam memetakan hutan mangrove di Teluk Jakarta.