digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perawatan tidak rutin adalah perawatan yang dilakukan di luar paket perawatan terjadwal akibat adanya temuan kegagalan ditemukan di luar paket perawatan terjadwal. Hingga kini prakiraan beban perawatan tidak rutin yang dilakukan oleh airlines X belum berdasarkan pada analisis data realisasi perawatan sebelumnya. Perencanaan perawatan yang tidak efektif dapat berakibat pada kerugian biaya bagi airlines karena perencanaan perawatan tidak rutin belum dilakukan sesuai dengan proses yang disarankan oleh literatur sehingga tidak efektif. Ketidakefektifan ini dapat menyebabkan keterlambatan waktu proses perawatan. Oleh karena itu diperlukan suatu proses perencanaan yang baru agar dapat mengurangi keterlambatan proses perawatan dan meningkatkan waktu kerja nyata teknisi. Perbaikan perencanaan perawatan tidak rutin ini dilakukan dengan beberapa langkah. Pertama, mengkaji konsep perencanaan perawatan dari berbagai literatur. Kedua, mengobservasi dan mengevaluasi kondisi Airlines X untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya perbaikan pada proses perencanaan perawatan. Ketiga, menyusun proses perencanaan perawatan yang baru dengan menggunakan Diagram Pareto. Keempat, menguji proses perencanaan yang telah dibuat dengan cara meminta pendapat ahli dan dihitung pengurangan prosentase TAT (Turn Around Time). Hasil evaluasi dan analisis ini menjadi masukan dalam rekomendasi penyusunan proses perencanaan yang baru. Dalam proses perencanaan yang disarankan untuk menambahkan preliminary inspection dari ATA yang paling mempengaruhi keterlambatan untuk dapat meningkatkan peran perencanaan dalam mengurangi keterlambatan proses perawatan. Setelah diuji, proses perencanaan yang baru ternyata dapat mengurangi keterlambatan sebanyak lima hari (menghemat biaya 56 miliar rupiah).