digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Menghadap Kiblat merupakan syarat wajib agar beberapa ibadah di agama Islam dianggap sah sehingga diperlukan keakuratan arah kiblat, arah yang dituju adalah posisi Ka‟bah di Masjidil Haram. Perkembangan teknologi penentuan posisi dapat membantu untuk menentukan arah kiblat dengan akurat. Dalam ilmu geodesi arah dikenal dengan azimut, dengan pemanfaatan metode RTPPP-RTX dan Total Station penentuan dan pengukuran azimut kiblat dapat dilakukan dengan akurat dikarenakan metode tersebut memiliki level ketelitian yang mencukupi. Metode RTPPP-RTX dapat menentukan posisi suatu titik dengan level ketelitian mencapai 10-20 cm dalam waktu 10-45 menit setelah melewati waktu konvergensi. Posisi titik yang didapat dari metode tersebut diolah menggunakan Metode Inverse vincenty untuk mendapatkan azimut kiblat dari titik pengamatan. Hasil perhitungan azimut kiblat yang didapat dibandingkan dengan azimut kiblat di titik pengamatan saat ini. Azimut kiblat saat ini didapat dari proses pengukuran sudut antara titik GNSS dan syaf Masjid menggunakan intrumen Total Station dan dihitung dengan perhitungan sudut. Melalui proses-proses tersebut akan didapat nilai selisih antara kiblat hasil pengukuran dan kiblat saat ini dari Masjid yang diteliti, selisih yang didapat dianalisis untuk memahami mengapa terjadi nya perubahan dari arah kiblat . Dengan pemanfaatan metode RTPPP-RTX dan Total Station penentuan dan pengukuran kiblat dapat memberikan kemudahan dalam aspek biaya, waktu dan sumber daya manusia karena ringkas nya tahapan-tahapan dalam proses tersebut.