Turunnya produksi minyak nasional menyebabkan pemerintah harus mencari terobosan baru untuk meningkatkan produksi. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengembangkan lapangan dengan reservoar bercadangan minyak kecil dikawasan lepas pantai yang belum dilakukan sebelumnya karena alasan ekonomi. Pengembangan dilakukan menggunakan minimum structure platform menggantikan anjungan konvensional untuk mengurangi investasi awal. Meskipun penggunaan anjungan jenis ini mempunyai keuntungan karena mengurangi biaya investasi, tetapi keterbatasan jumlah sumur yang bisa dipasang menyebabkan jenis anjungan ini hanya efektif dipasang pada lapangan dengan laju produksi dan cadangan tertentu. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui
lapangan dengan laju produksi dan cadangan minyak bagaimana minimum structure platform optimal untuk diterapkan. Kajian dilakukan dengan menghitung net present value dan internal rate of return untuk lapangan dengan berbagai kondisi laju produksi dan cadangan minyak berdasarkan suatu model pengembangan lapangan minyak menggunakan minimum structure platform. Cashflow ditentukan dengan mengidentifikasi komponen biaya dan pendapatan yang terjadi selama siklus hidup suatu lapangan. Nilai komponen biaya dan pendapatan ini diperoleh dengan melakukan estimasi terhadap model yang dilakukan pada tahap preliminari. Hasil kajian menunjukkan bahwa dengan harga minyak lebih besar dari US$ 50 perbarel, pengembangan lapangan minyak dengan menggunakan minimum structure platform secara ekonomi layak dilakukan untuk lapangan dengan laju produksi lebih besar dari 1500 bopd dan cadangan minyak lebih besar dari 2,0 MMSTB.