digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

MEOR (Microbial Enhanced Oil Recovery) merupakan salah satu metode peningkatan perolehan minyak bumi (Enhanced Oil Recovery/EOR) dengan menggunakan senyawa kimia yang dihasilkan oleh mikroba. Dengan kurangnya bukti data lapangan di Indonesia, sedangkan kondisi reservoir Indonesia jauh lebih ekstrem dibandingkan lapangan lain yang telah mengaplikasikan MEOR, tidak ada alasan yang cukup kuat untuk memilih MEOR dibandingkan metode EOR yang lain. Berbagai penelitian telah mengindikasikan bahwa diperlukan prosedur teknis yang tepat untuk kesuksesan pengujian proyek pilot. Pada penelitian ini kinerja biosurfaktan yang dihasilkan oleh mikroba indigen Lapangan X, yaitu bakteri Geobacillus toebii diprediksi menggunakan simulator sesuai dengan model heterogen reservoir Lapangan X. Dengan metode pendekatan simulasi MEOR pada simulator reservoir komersial oleh Kurnia, hasil penelitian di laboratorium dapat digunakan sebagai input simulator. Modifikasi penjadwalan dalam simulator juga dilakukan untuk memodelkan metode huff-and-puff. Hasil simulasi reservoir kemudian digunakan sebagai kontrol pengembangan metodologi penelitian MEOR di laboratorium. Hasil simulasi menunjukkan adanya peningkatan total produksi minyak sebesar 3,94% terhadap tahap produksi sekunder. Peningkatan total produksi merupakan akibat perubahan tekanan setelah penutupan sumur dan perubahan viskositas minyak setelah aktivitas mikroba. Hasil simulasi menunjukkan kemampuan efektif MEOR dalam meningkatkan produksi minyak bertahan sekitar 3 bulan. Konsentrasi optimum biosurfaktan adalah nilai CMC nya, dapat diprediksi bahwa penurunan tegangan antarmuka efektif oleh biosurfaktan indigen adalah sebesar 9,2%, yang meningkatkan produksi kumulatif minyak sebesar 1784 STB.