digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penginjeksian kembali air terproduksi ke reservoir menjadi solusi dari adanya kebijakan zero water discharge untuk mengurangi dampak negatif ke lingkungan penerima. Tujuan dari penelitian ini adalah memaksimalkan recovery factor Reservoir X dengan melakukan optimasi sumur injeksi yang diperlukan untuk membuang air terproduksi kembali ke reservoir yang mempertimbangkan komponen sumur, flowline, dan fasilitas pemisahan secara terintegrasi. Terdapat tujuh skenario injeksi dengan variasi sumur injeksi di tiga lokasi aquifer, sedangkan optimasi investasi pengolahan air terproduksi terdiri dari 3 skenario yaitu satu tahap, dua tahap, dan tiga tahap investasi. Skenario terbaik diambil berdasarkan pada pertimbangan teknis dan ekonomi dan dijadikan basecase untuk optimasi investasi pengolahan air selanjutnya yang mempunyai 3 skenario: investasi setiap tahun, setiap 2 tahun, dan setiap 3-4 tahun pada periode dimana kenaikan laju produksi airnya tinggi. Hasil studi menunjukkan jumlah sumur injeksi yang optimum adalah satu dan berada di Aquifer 1; investasi pengolahan air 3 tahap menjadi basecase dan skenario dengan investasi 3-4 tahun memberikan nilai NPV yang tertinggi. Persentase biaya zero water discharge terhadap total biaya proyek zero water discharge adalah 0,634%-1,606%.