Masalah yang sering terjadi pada pipa transmisi gas adalah munculnya proses kondensasi. Kondensasi adalah terbentuknya fasa cair akibat perubahan tekanan dan temperatur operasi pada pipa transmisi gas alam. Masalah kondensasi tersebut dapat mempengaruhi kegiatan operasi industri gas alam karena keberadaan kondensat akan menurunkan nilai efisiensi aliran gas. Efisiensi aliran merupakan suatu nilai yang menunjukkan kemampuan pipa untuk mengalirkan fluida. Pipa dikatakan mempunyai efisiensi aliran 100% apabila dapat mengalirkan fluida di dalamnya secara sempurna tanpa adanya hambatan. Pada kenyataannya tidak ada pipa yang mempunyai efisiensi aliran 100% karena beberapa hal, seperti roughness, friksi, dll.Terbentuknya kondensat pada pipa transmisi gas alam dapat diidentifikasi dari pola distribusi tekanan sepanjang pipa atau dari nilai efisiensi alirannya. Apabila diindikasikan terbentuknya kondensat dan nilai efisiensi aliran sudah cukup rendah, maka operator akan melakukan proses pigging, yaitu proses pembersihan pipa dari kondensat. Karena belum adanya satu teknik yang dapat memberikan informasi kapan harus melakukan pigging, maka selama ini operator melakukan proses pigging secara berkala dengan alasan untuk menjaga agar nilai efisiensi aliran. Jika nilai efisiensi aliran sangat rendah, proses transmisi gas akan terganggu yang menyebabkan produsen mengalami kerugian. Tetapi proses pigging yang terlalu banyak juga akan merugikan produsen karena biaya pigging cukup mahal. Oleh karena itu, diperlukan satu teknik yang lebih baik untuk mengidentifikasi adanya kondensast dan menentukan waktu pigging optimum. Paper ini merupakan studi untuk menentukan waktu pigging optimum dengan studi kasus pada pipa transmisi di lapangan X, dimana fluida yang dialirkan adalah gas basah.