digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Rekahan alami batuan dasar merupakan elemen penting dari banyak reservoir hidrokarbon yang telah diproduksi, tetapi masih sulit untuk menggambarkan karakteristik di bawah permukaan, meskipun dapat dipelajari dengan menggunakan data log gambar, inti batuan, dan geofisika, namun belum banyak pemboran yang menembus batuan dasar dan dilengkapi dengan log gambar. Salah satu metoda terbaik yang dipakai sampai saat ini untuk memprediksi dan memberikan pemahaman tentang karakterisitik rekahan alami dibawah permukaan adalah pengukuran dengan metoda scanline dan windows scan dengan melakukan observasi pada singkapan batuan dasar. Umur batuan dasar di cekungan Ombilin 287±3,5-112±2,4 juta tahun yang lalu yang berada pada lempeng mikro Mergui. Karakterisitik rekahan alami pada batuan dasar teridiri dari rekahan gerus, rekahan terisi, kekar, dan gores garis. Sebanyak 4693 rekahan alami yang diperoleh dari batuan dasar di cekungan Ombilin yang meliputi, 2466 rekahan gerus, 1668 kekar, 405 rekahan terisi, dan 151 gores garis. Dengan tiga orientasi arah umum, barat laut-tenggara, utaraselatan, dan timurlaut-baratdaya. Intensitas dan densitas rekahan alami sangat signifikan diperoleh dari batuan granitik, menurun sampai batugamping dan andesit. Jarak terhadap sesar merupakan faktor dari intensitas dan densitas rekahan alami. Geometri rekahan alami (spasi, panjang, bukaan) mengikuti pola distribusi powerlaw, menunjukan pola teratur dalam garis kemiringan kurva (c) bervariasi. Spasi rekahan alami menunjukan kemiringan kurva (c) rata-rata pada batuan granit c =1,28, granodiorit c = 1,39, batugamping c = 1,50, dan andesit c = 1,57. Bukaan rekahan alami pada setiap lokasi menunjukan data terdistribusi dengan baik membentuk suatu keteraturan sepanjang garis dengan kemiringan kurva (c) pada batuan granit c = 1,73, granodiorit c = 1,67, batugamping c = 0,94, dan andesit c = 1,57. Nilai kemiringan kurva ini menunjukan bahwa semakin kecil nilai c semakin landai kemiringan garis kurva yang menunjukan rentang data rekahan alami yang lebar tanpa batasan skala, pada batuan yang getas. Sedangkan pada kemiringan garis kurva yang semakin curam menunjukan rentang data rekahan alami yang sempit. Hal ini terlihat pada granit dengan kemiringan kurva landai memiliki data spasi rekahan yang rapat dan intensitas yang tinggi. Nilai rata-rata estimasi porositas rekahan alami yang diperoleh dari hasil perhitungan pada batugamping 3,17-17,11 %, granit 2,92-16,35%, granodiorit 4,2-13,37%, dan andesit 5,61-11,35 %. Rata-rata permeabilitas rekahan alami pada batugamping 45,31-787,27 md, granit 27,30-857,39 md, granodiorit 34,55-747,05 md, dan andesit 86,03-641,94 md.