2015 TA PP DANANG DRIYARTONO - NADIA RIZKY VINDIAZHARI 1-COVER.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana 2015 TA PP DANANG DRIYARTONO - NADIA RIZKY VINDIAZHARI 1-BAB 1.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana 2015 TA PP DANANG DRIYARTONO - NADIA RIZKY VINDIAZHARI 1-BAB 2.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana 2015 TA PP DANANG DRIYARTONO - NADIA RIZKY VINDIAZHARI 1-BAB 3.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana 2015 TA PP DANANG DRIYARTONO - NADIA RIZKY VINDIAZHARI 1-BAB 4.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana 2015 TA PP DANANG DRIYARTONO - NADIA RIZKY VINDIAZHARI 1-BAB 5.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana 2015 TA PP DANANG DRIYARTONO - NADIA RIZKY VINDIAZHARI 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana
Krisis energi saat ini mendorong untuk pengembangan energi baru terbarukan, dimana untuk kemudahan dalam pemanfaatannya sumber energi dikonversi menjadi energi listrik. Untuk mendukung hal itu dibutuhkan sebuah media penyimpan energi berupa baterai. Pada penelitian ini selain menjadi media penyimpan energi diharapkan baterai dapat melakukan self-charging dengan mengintegrasikan material piezoelektrik yang akan mengkonversi energi mekanik menjadi energi listrik ke dalam katoda baterai. Sehingga baterai sekunder ini dapat juga di gunakan pada daerah terpencil yang masih belum dapat terhubung dengan jaringan listrik.
Barium Titanat (BaTiO3) digunakan sebagai material penyusun utama baterai keramik. Barium titanat dipilih karena material ini merupakan material keramik elektronik yang memiliki struktur perovskite, memiliki temperatur Curie yang rendah, dan dapat bersifat feroelektrik. Sintesis barium titanat dilakukan dengan metode sol-gel dengan temperatur kalsinasi optimum 8500C. Penambahan kitosan sebagai pendispersi telah berhasil membuat barium titanat tersusun dari nanopartikel dengan ukuran di bawah 100 nm.
Modifikasi nanostruktur barium titanat dilakukan dengan penambahan sulfur menggunakan metode reaktor sulfur dan solid state, dan menghasilkan senyawa dominan BaTi5O11 dan BaTi2O5 berstruktur perovskite. Penambahan sulfur belum dapat menghasilkan fasa senyawa baru, namun sulfur telah berhasil masuk ke dalam nanostruktur barium titanat secara interstisial dan mengubah struktur kristalnya ke arah struktur monoklinik.