Pengembangan perovskite solar cells (PSC) bebas timbal (Pb) semakin menarik
perhatian akibat kekhawatiran akan toksisitas material berbasis timbal. Studi ini
mengeksplorasi berbagai material anoda sebagai kontak belakang pada perovskit
berbasis timah dengan konfigurasi lengkap FTO/TiO2/FASnI3/PTAA/Anode untuk
meningkatkan kinerja PSC berbasis FASnI3. Dengan menggunakan simulasi
SCAPS-1D dan density functional theory (DFT), kami menganalisis dampak variasi
work function (?) dari berbagai logam, termasuk beberapa logam paduan, terhadap
kinerja dan stabilitas perangkat. Hasil perhitungan awal, yang mengacu pada
penelitian sebelumnya, menunjukkan bahwa work function kontak logam dalam
rentang 4,7 eV hingga 6,1 eV mampu mengoptimalkan Power Conversion
Efficiency (PCE). Kemudian, melalui perhitungan DFT mengonfirmasi akurasi
parameter work function dengan menghitung perbedaan antara vacuum potential
dan Fermi level dari masing-masing material, memvalidasi kemampuan perangkat
dengan PCE sebesar 17%. Hasil ini menyoroti pentingnya pemilihan material anoda
yang tepat untuk meningkatkan efisiensi dan daya tahan PSC berbasis timah
berdasarkan konfigurasi lapisannya. Sifat-sifat utama material anoda, seperti work
function dan konduktivitas listrik, dapat mengoptimalkan ekstraksi muatan,
meminimalkan kehilangan rekombinasi, serta meningkatkan kinerja perangkat
secara keseluruhan. Hal ini mengarah pada efisiensi konversi daya yang lebih tinggi
dan masa operasi yang lebih lama.
Kata kunci: Anoda, DFT, FASnI3, lead-free perovskite, power conversion
efficiency, SCAPS-1D, stabilitas fotovoltaik, work function.