digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Teknologi eksplorasi sumber daya alam terus dikembangkan seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia akan sumber daya alam tersebut. Metoda geofisika merupakan metoda yang cukup ampuh untuk memetakan sumber daya alam tersebut di bawah permukaan bumi. Beberapa metoda geofisika yang telah banyak digunakan untuk ekplorasi sumber daya alam misalnya, seismik, gayaberat, geolistrik, magnetik dan Frekuensi Sangat Rendah (Very Low Frequency/VLF) . Salah satu metoda yang bisa mendeteksi dengan baik da ri mineral logam adalah metoda Elektromagnetik Frekuensi Sangat Rendah (Very Low Frequency/VLF). Metode ini adalah metode pasif, karena mengukur besarnya anomali dalam hal ini adalah besarnya konduktivitas batuan yang ada dalam bumi. Penelitian dilakukan di Kabupaten Tanggamus, Propinsi Lampung. Secara geografis, lokasi tersebut terletak dalam selang koordinat : 1040 41' -1040 44' BT dan 050 28' - 070 33' LS. Dari hasil pengukuran di lapangan diperoleh harga anomali in -phase berkisar antara -74 % sampai 234 % sedangkan harga anomali quadrature berkisar antara -2 % sampai 25%. Hal ini terbentuk karena adanya ketidakseragaman batuan daerah penelitian. Pemodelan 2D menunjukkan bahwa kedalaman benda konduktif diduga berkisar antara 0 - 200 m, bahkan didaerah utara kedalaman diduga sampai dengan 300 m. Benda konduktif ini diinterpretasikan akibat adanya batuan terobosan (intrusi) yang terdiri dari Granit dan granodiorit.