2015 TA PP ALDERINE KUSWARDHANI - MUCHAMMAD NADZAR RIZQI RAMADHAN 1-COVER.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana 2015 TA PP ALDERINE KUSWARDHANI - MUCHAMMAD NADZAR RIZQI RAMADHAN 1-BAB 1.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana 2015 TA PP ALDERINE KUSWARDHANI - MUCHAMMAD NADZAR RIZQI RAMADHAN 1-BAB 2.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana 2015 TA PP ALDERINE KUSWARDHANI - MUCHAMMAD NADZAR RIZQI RAMADHAN 1-BAB 3.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana 2015 TA PP ALDERINE KUSWARDHANI - MUCHAMMAD NADZAR RIZQI RAMADHAN 1-BAB 4.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana 2015 TA PP ALDERINE KUSWARDHANI - MUCHAMMAD NADZAR RIZQI RAMADHAN 1-BAB 5.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana 2015 TA PP ALDERINE KUSWARDHANI - MUCHAMMAD NADZAR RIZQI RAMADHAN 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ena Sukmana
Motor AC merupakan elemen penting baik bagi industri proses maupun industri manufaktur. Respon motor AC yang tidak stabil seringkali menjadi permasalahan dalam industri. Oleh karena itu diperlukan aksi kontrol yang tepat agar motor AC dapat bekerja sesuai dengan output yang diinginkan. Motor AC dan VSD merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. VSD memiliki peranan sebagai pengatur kecepatan Motor AC. Saat ini VSD sudah dilengkapi dengan berbagai fitur pengontrol, namun hal tersebut masih dirasa kurang untuk mendapatkan kinerja respon yang optimal. Fitur pengontrol PID pada PLC dapat digunakan sebagai perbaikan kinerja respon tersebut. Selain itu, PLC yang terintegrasi dengan HMI juga digunakan sebagai alat otomasi bagi sistem. Respon dari motor yang diinginkan adalah tanpa overshoot. Untuk mencapai hal tersebut dilakukan modifikasi sistem dengan menambahkan pengontrol PID menggunakan metode HRC. Pengontrol tersebut akan mengubah-ubah manipulated setpoint secara kontinyu hingga output mencapai default setpoint. Output akan belajar dari setiap perubahan manipulated setpoint untuk mengurangi bahkan menghilangkan overshoot pada respon sistem. Penalaan pengontrol PI pada VSD dilakukan dengan bantuan autotuning perangkat lunak MATLAB Simulink dan menghasilkan respon sistem dengan overshoot sebesar 11,2%. Sedangkan pada implementasinya, didapatkan
overshoot sebesar 10,26%. Respon sistem yang dimodifikasi dengan HRC memiliki karakteristik yang lebih baik. Dengan penalaan didapatkan nilai parameter konstanta proporsional sebesar 3,88, waktu integral selama 2000 detik dan waktu derivatif sebesar 0,002 detik. Dari hasil pengujian, pada simulasi MATLAB sistem memiliki respon settling time sebesar 6,4 detik tanpa overshoot. Sedangkan pada implementasi didapat settling time rata-rata sebesar 4,94 detik tanpa overshoot.