digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Farhan Hakim
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Dengan semakin berkembangnya teknologi pada bidang industri, PT Dirgantara Indonesia berencana untuk melakukan otomatisasi dan digitalisasi pada proses produksinya, salah satunya pada dural line. Dural line adalah salah satu lini produksi pada PT Dirgantara Indonesia yang digunakan untuk melapisi benda kerja yang terbuat dari aluminium. Dural line diproyeksikan akan mengalami overload pada tahun 2023. Selain itu, operator masih melakukan pekerjaannya secara manual sehingga rentan terjadi human error dan terpapar cairan kimia pada dural line. Oleh karena itu, penelitian ini berupaya untuk membangun sebuah prototipe sistem automasi pemantauan dan pengendalian parameter proses secara real-time pada dural line PT Dirgantara Indonesia. Metode acuan pengembangan sistem automasi pada penelitian ini dilakukan berdasarkan engineering design framework. Tahapan dari framework ini yaitu identify the problem, understand, ideate, evaluate, prototype and test, serta communicate your solution. Metode acuan kemudian dikembangkan ke dalam tahapan-tahapan yang terperinci sesuai dengan kebutuhan untuk merancang sistem automasi. Sistem dibangun dalam bentuk prototipe fisik dengan mempertimbangkan system requirements yang telah ditetapkan. Penelitian ini menghasilkan arsitektur desain, perangkat keras yang digunakan, dan logika pengendalian di dalam sistem. Selanjutnya, rancangan arsitektur dibuat dalam bentuk fisik menjadi sebuah prototipe yang akan diuji untuk dapat memantau dan mengendalikan parameter proses secara real-time. Komponen pengendalian yang digunakan adalah programmable logic controller (PLC), dengan antarmuka yang digunakan oleh operator untuk memasukkan parameter adalah humanmachine interface (HMI). Pengujian dilakukan dengan menggunakan dua jenis skenario yang dapat menggambarkan kondisi nyata pada lantai produksi. Setelah melakukan pengujian, prototipe dievaluasi dan menghasilkan beberapa kesimpulan bahwa sistem yang dirancang dapat memenuhi beberapa system requirements karena terdapat keterbatasan dalam perancangan. Keterbatasan sistem yang dirancang dapat menjadi perbaikan untuk pengembangan sistem lebih lanjut.