digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sebuah air blast freezer berkapasitas 100 lt telah dibangun di Laboratorium Termal dan Kondisi Lingkungan (TKL) pada tahun 2000. Air blast freezer tersebut menggunakan sistem refrigerasi mekanik kompresi uap (SRMKU) dua tingkat tekanan. Pada tugas akhir ini diukur kinerja air blast freezer yang meliputi kinerja komponen refrigerasi dan kipas untuk melakukan blast. Dari perhitungan didapati beban termal yang perlu dibuang dari kompartemen dingin adalah 4,382 kW, namun rancangan evaporator hanya mampu menyerap kalor sebanyak 3,14 kW dari dalam kompartemen dingin. Gabungan dua buah kondenser telah mencukupi kondisi rancangan, masing-masing mampu membuang 9,61 kW dan 3,76 kW. Di kompartemen dingin, kipas evaporator masih belum tepat pemilihannya karena hanya mampu menghasilkan kecepatan udara 2,9 m/dt saat melewati evaporator. Kecepatan udara di tiap rak juga berbeda dan menyebabkan proses pembekuan tidak merata. Selama pengambilan data juga dilakukan upaya perbaikan kinerja antara lain dengan penambahan refrigeran dan pengaturan katup ekspansi. Pada kondisi awal, Coefficient of Performance (COP) sistem bernilai 4,46, nilai kW/TR nya 1,19, dan suhu masukan evaporator 21,28oC. Nilai COP dan kW/TR pada kondisi awal ini baik karena COP bernilai tinggi dan kW/TR bernilai rendah, namun suhu masukan evaporatornya masih jauh dari rancangan. Setelah perbaikan, nilai COP sistem menurun menjadi 2,63, nilai kW/TR meningkat menjadi 1,5, dan suhu masukan evaporator menjadi -26,42oC. Penurunan COP dan kenaikan kW/TR sebenarnya menggambarkan bahwa sistem refrigerasi semakin boros, namun pada kasus ini, suhu masukan evaporator semakin mendekati suhu rancangan pada -35oC.