Penelitian ini dilakukan mengenai faktor-faktor makro ekonomi, yaitu inflasi dan nilai tukar, serta perubahan harga pada komoditas dunia seperti CPO (Crude Palm Oil), minyak bumi, dan kacang kedelai yang mempengaruhi imbal
hasil saham perusahan-perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan. Objek penelitian adalah perusahaan perusahaan publik pada sektor perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan nilai historis tahun 2005-2009. Perusahaan perkebunan ini mayoritas mengandalkan kelapa sawit sebagai bisnis utamanya. Terdapat 8 buah saham yang diteliti dan 3 saham dikeluarkan dari penelitian ini karena data yang tersedia tidak mencukupi. Imbal hasil saham dihitung dari persentase perubahan harga saham penutupan
setiap bulan. Faktor-faktor yang diduga mempunyai pengaruh terhadap imbal hasil saham adalah inflasi, perubahan nilai tukar, perubahan harga CPO, perubahan harga minyak bumi, dan perubahan harga kacang kedelai. Data inflasi yang digunakan adalah data inflasi bulanan, data perubahan nilai tukar adalah persentase perubahan rata-rata nilai tukar setiap bulan (harga beli), data perubahan harga CPO adalah persentase perubahan rata-rata harga CPO setiap bulan, data perubahan harga kacang kedelai adalah persentase perubahan rata-rata harga
kacang kedelai setiap bulan, dan data perubahan harga minyak bumi adalah persentase perubahan rata-rata harga minyak bumi setiap bulan.Data dianalisa dengan program SPSS 14 dan Microsoft excel 2007. Pengamatan dilakukan dalam periode tahun 2005-2009. Hasil penelitian
menujukkan, bahwa pada saham AALI yang memberikan pengaruh signifikan terhadap imbal hasil sahamnya adalah perubahan harga CPO dan nilai tukar, sedangkan pada saham LSIP, SMAR, TBLA, dan UNSP, yang memberikan
pengaruh signifikan pada imbal sahamnya hanya perubahan harga CPO.