Iklim merupakan faktor yang mempengaruhi keputusan wisatawan dalam berkunjung ke suatu destinasi pariwisata. Adanya perubahan iklim global pada beberapa dekade ini mengakibatkan iklim yang pada awalnya dianggap nyaman bagi wisatawan menjadi tidak nyaman lagi. Perubahan iklim diperkirakan akan memberikan pengaruh yang besar terhadap dunia kepariwisataan, baik preferensi wisatawan terhadap daerah tujuan wisata maupun berubahnya daya tarik wisata yang akan berpengaruh kepada keseluruhan sistem kepariwisataan. Di sisi lain perkembangan sektor pariwisata, terutama terkait pergerakan wisatawan, akan berkontribusi terhadap perubahan iklim.
Kawasan Pantai Pangandaran sebagai ikon pariwisata Jawa Barat juga merupakan daerah yang rentan terhadap dampak perubahan iklim. Perubahan iklim global diperkirakan akan mempengaruhi penawaran dan permintaan pariwisata di Kawasan Pantai Pangandaran. Dari segi penawaran, perubahan iklim diprediksi akan mengakibatkan kerusakan sumber daya alam dan budaya yang menjadi produk utama pariwisata. Sedangkan, dari sisi permintaan, perubahan iklim akan mempengaruhi pola kunjungan wisatawan serta persepsi dan preferensi wisatawan. Studi ini bertujuan untuk menemukenali pengaruh dari iklim dan perubahannya terhadap destinasi pariwisata Pantai Pangandaran, khususnya pada perubahan kondisi fisik (lingkungan) daya tarik wisata serta pola kunjungan, persepsi, dan preferensi wisatawan.
Perubahan iklim yang terjadi di Kawasan Pantai Pangandaran, yang ditunjukkan dengan terjadinya peningkatan bervariasi temperatur udara di Pangandaran antara 0,1°C sampai 0,5°C pada dekade 1991-2000 dibandingkan 3 dekade sebelumnya serta perubahan pola hujan, tidak memberi pengaruh yang signifikan terhadap sektor pariwisata. Ditinjau dari sisi penawaran, perubahan iklim memberi pengaruh yang kecil terhadap perubahan kondisi fisik daya tarik wisata Kawasan Pantai Pangandaran dalam sepuluh tahun terkahir ini. Namun, adanya kenaikan permukaan air laut di sepanjang Pantai Selatan Jawa, termasuk Kawasan Pantai Pangandaran, sebesar 0.5 cm/tahun diprediksi akan mengakibatkan perlunya relokasi fasilitas penunjang pariwisata yang berada di sekitar pantai yang akan berdampak pada pengelolaan objek dan daya tarik wisata secara keseluruhan.
Dari sisi permintaan, terdapat hubungan yang lemah antara faktor iklim dengan pola kunjungan wisatawan. Perubahan iklim tidak terlalu berpengaruh terhadap pola kunjungan wisatawan ke Kawasan Pantai Pangandaran. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh tidak ada perubahan yang signifikan pada daya tarik wisata yang ditawarkan. Walaupun demikian, faktor iklim, terutama temperatur udara dan curah hujan, dianggap sebagai faktor penarik yang dipertimbangkan oleh wisatawan dalam melakukan kunjungan ke Kawasan Pantai Pangandaran. Di sisi lain, walaupun terdapat perubahan persepsi dan preferensi wisatawan terhadap Kawasan Pantai Pangandaran akibat perubahan iklim, mereka akan tetap mengunjungi Kawasan Pantai Pangandaran meskipun diprediksi akan terjadi cuaca buruk di wilayah tersebut. Oleh karena itu, perlu ada antisipasi dampak perubahan iklim terhadap pariwisata dengan mempersiapkan berbagai kebijakan terkait agar dapat memperkecil dampak perubahan iklim yang mungkin ditimbulkan di masa yang akan datang.