digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Gemfibrozil merupakan salah satu senyawa obat yang berkhasiat sebagai senyawa antihiperlipidemia. Sediaan gemfibrozil umumnya berupa tablet atau kapsul. Dalam proses pembuatan sediaan, senyawa obat akan mengalami perlakuan antara lain pelarutan, pemanasan, penggilingan, granulasi, pengempaan, dan lainnya. Proses tersebut dapat menyebabkan terjadinya transformasi polimorfik. Oleh karena itu, dinilai perlu untuk melakukan pemeriksaan keberadaan senyawa polimorfik gemfibrozil dengan metode kristalografi. Tujan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi adanya polimorf gemfibrozil melalui perlakuan-perlakuan tertentu. Gemfibrozil diberikan perlakuan seperti pelarutan, penggilingan dan peleburan. Kemudian dilakukan identifikasi antara lain pemeriksaan titik lebur, habit kristal, gugus-gugus dalam molekul, pola difraksi sinar-X, sifat termal, dan uji pelarutan. Kristal gemfibrozil n-heksan memilki suhu lebur 58,0; asam asetat 58,8; dan metanol-air (1:1) 58,3 oC. Habit kristal gemfibrozil perdagangan dan asam asetat berbentuk kristal tidak beraturan yang kasar, sedangkan n-heksan dan metanol-air berbentuk balok. Identifikasi gugus-gugus dalam molekul secara spektrofotometer IR menghasilkan puncak-puncak pada bilangan gelombang yang sama (2923, 1704, 1511, 1608 cm-1). Termogram setiap sampel menunjukkan puncak endotermik pada temperatur 61-62 oC. Difraktogram setiap sampel menunjukkan puncak-puncak difraksi pada 2O yang sama yaitu pada 12,2; 14,0; 12,5; 17,4 dan; 16,8o. Gemfibrozil perdagangan menunjukkan jumlah terlarut paling besar daripada kristal gemfibrozil lainnya.