ABSTRAK Abirackshaan Wirajaya
PUBLIC Latifa Noor PUSTAKA Abirackshaan Wirajaya
PUBLIC Latifa Noor
COVER Abirackshaan Wirajaya
EMBARGO  2026-04-10 
EMBARGO  2026-04-10 
BAB1 Abirackshaan Wirajaya
EMBARGO  2026-04-10 
EMBARGO  2026-04-10 
BAB2 Abirackshaan Wirajaya
EMBARGO  2026-04-10 
EMBARGO  2026-04-10 
BAB3 Abirackshaan Wirajaya
EMBARGO  2026-04-10 
EMBARGO  2026-04-10 
BAB3 Abirackshaan Wirajaya
EMBARGO  2026-04-10 
EMBARGO  2026-04-10 
BAB4 Abirackshaan Wirajaya
EMBARGO  2026-04-10 
EMBARGO  2026-04-10 
BAB5 Abirackshaan Wirajaya
EMBARGO  2026-04-10 
EMBARGO  2026-04-10 
Malaria merupaka penyakit yang disebabkan oleh protozoa parasit jenis
Plasmodium. Salah satu usaha pencegahan dan terapi adalah vaksin blood stage,
yaitu penggunaan Erytrocite Binding Antigen 175 (EBA-175) sebagai kandidat
antigen untuk pembuatan vaksin. EBA-175 region III-V menunjukkan respon
proteksi pada konsentrasi antibodi yang rendah, sehingga imunisasi pada daerah IIIV
lebih efektif sebagai kandidat vaksin untuk malaria. Region III pada EBA-175
memiliki urutan FCR-3 dan CAMP dengan nilai polimorfisme yang tinggi. Gen
FCR-3 terdiri dari 1462 asam amino dan CAMp 1435 asam amino. Variasi 27 asam
amino disebabkan oleh perbedaan pada 423 bp F-fragmen (141 asam amino) dan
342 bp C-fragmen (114 asam amino). Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui daerah polimorfisme dari gen EBA-175 dan menentukan variasi
gennya terhadap daerah lain. Pada penelitian ini akan dilakukan konstruksi plasmid
PfEBA-175 di Escherichia coli dari sampel darah pasien yang terinfeksi di
Jayapura. Sebanyak 32 sampel genom DNA di isolasi untuk amplifikasi gen EBA-
175 III-V menggunakan primer forward 5’- GCAAGAAGCAGTTCCTGAGG -3’
dan reverse 5’- CCCAGAATTTCCCCCCCG -3’. Hasil amplifikasi gen
didapatkan sebanyak 15 sampel memiliki urutan nukleotida dengan panjang ~1500
bp. Kemudian fragmen gen EBA-175 III-V tersebut dikonstruksi ke vektor kloning
pGEM-T Easy untuk mentransformasi sel inang E.coli. Kemudian hasil
transformasi dilakukan screening biru putih, kemudian dicek keberhasilan ligasi
melalui PCR koloni. Koloni yang mengandung gen target gen PfEBA-175 dilakukan isolasi plasmid untuk dilakukan sequencing dalam penentuan urutan basa
nukleotida. Dari hasil analisis pensejajaran urutan basa diketahui bahwa terdapat
dua macam alel yaitu FCR-3 dan CAMP. Alel dimorfisme hasil analisis diperoleh
11,1% FCR-3 strain, 88,9% CAMP strain. Uji variasi genetik dari hasil sequencing
dibandingkan dengan data isolat dari Jayapura dan Timika Papua, Tripura India dan
Thailand menunjukkan kesamaan genetik pada daerah tersebut. Pada hasil
percobaan dapat disimpulkan terdapat daerah polimorfisme pada gen EBA-175 IIIV
dan memiliki kesamaan genetik dengan daerah lainnya.