digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Eco-pesantren lahir sebagai sebuah transformasi lembaga pesantren yang sejak dahulu sudah mengakar di kalangan masyarakat Indonesia. Baik dalam wujudnya sebagai hasil perubahan dari institusi pesantren tradisional maupun institusi pesantren yang baru dibentuk dengan wawasan lingkungan. Jumlahnya yang signifikan dan tersebar hampir di seluruh pelosok Indonesia, pesantren memiliki potensi yang besar sebagai agen pengubah lingkungan, khususnya pedesaan. Perubahan yang dimaksud tidak hanya dalam konteks lingkungan sosial dan ekonomi, tetapi termasuk di dalamnya konteks lingkungan alam. Relevan dengan isu pembangunan berkelanjutan dan permasalahan pembangunan di Indonesia, kajian terhadap perencanaan eco-pesantren yang dapat berdaya secara optimum menjadi penting. Dengan studi kasus yang dilakukan terhadap beberapa model pesantren berdasarkan kajian terhadap komponen-komponen umum dan khusus berkaitan dengan konsep pembangunan ecovillage didapat temuan keberagaman implementasi konsep lingkungan, yang akhirnya menghasilkan dampak yang beragam pula. Penelitian ini berupaya menemukan rumusan yang lengkap dan menyeluruh dalam implementasi konsep perancangan lingkungan dengan mengambil konsep perancangan permakultur (permaculture) sebagai rujukan. Permakultur merupakan suatu konsep perancangan lingkungan buatan yang berbasis kepada kajian ekologis. Mengurai filosofi, metoda, strategi hingga penerapan permakultur dilakukan untuk menemukenali kriteria perancangan yang sesuai dengan konteks lingkungan di Indonesia. Sekaligus sebagai alat analisis terhadap kawasan Eco-pesantren Daarut Tauhiid yang menjadi objek perancangan dalam penelitian desain ini. Dengan membongkar komponen-komponen biofisik dan fisik dari tapak perancangan ditemukenali karakteristik masing-masing komponen sebagai bahan pembentuk pola keterkaitan antar komponen dalam konteks tapaknya. Pola daur ulang menjadi kunci penerapan konsep perancangan permakultur, menentukan tata letak fungsi-fungsi di dalam tapak dan besaran fasilitas. Penerapan konsep perancangan permakultur di eco-pesantren Daarut Tauhiid menjadi salah satu contoh yang akan berbeda dengan penerapan di lokasi yang berbeda. Tetapi konsep umum daur ulang dan efisiensi energi akan menjadi pola perancangan yang berdaya optimum dalam pembentukan kawasan yang berkelanjutan dalam konteks pembangunan eco-pesantren yang optimum.