digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pitsa Cone adalah suatu produk makanan baru yang mencoba untuk bersaing di bisnis makanan yang dikenal ketat. Dalam waktu sebelas bulan menjalankan usahanya, Pitsa Cone menemukan masalah‐masalah yang diindikasikan dengan penjualan yang relatif stagnan dibawah target yang telah ditetapkan sebelumnya. Bahkan hasil survei menunjukkan bahwa pendapatan penjualan Pitsa Cone berada dibawah rata‐rata penjualan produk light meal sejenis lainnya. Hal ini tentunya akan mengganggu kelangsungan bisnis Pitsa Cone pada masa yang akan datang. Untuk dapat bertahan dan bahkan berkembang di lingkungan bisnisnya, Pitsa Cone harus melakukan sesuatu agar keadaan dapat berubah sehingga performa bisnisnya dapat sesuai seperti yang diharapkan. Dalam thesis ini dilakukan pendeteksian gejala yang muncul, penelusuran permasalahan, dan pencarian akar permasalahan sehingga muncul solusi yang dapat diterapkan untuk memperbaiki keadaan. Dengan gejala rendahnya penjualan maka dilakukan beberapa analisis terhadap socio‐environment, task environment dan internal environment dari Pitsa Cone. Hasil analisis menunjukkan masalah Pitsa Cone terletak pada kegiatan pengembangan bisnis dan pengembangan produk, kegiatan marketing dan manajemen sumber daya manusia. Solusi utama yang diangkat untuk mengatasi masalah‐masalah yang dihadapi Pitsa Cone adalah dengan menganalisis kemungkinan penerapan sistem waralaba pada kegiatan pengembangan bisnis Pitsa Cone. Solusi ini diharapkan dapat mempercepat ekspansi bisnis dan sekaligus mengatasi permasalahan keuangan. Berkurangnya masalah keuangan pada akhirnya akan memberikan keleluasaan untuk mengatasi masalah lainnya seperti pelaksanaan pengembangan produk, penambahan kegiatan promosi baik melalui iklan atau promosi penjualan lainnya, serta penerapan sistem pembinaan pegawai yang lebih baik sampai pemberlakuan sistem penggajian yang akan lebih menumbuhkan rasa tanggung jawab pegawai. Sistem waralaba di Indonesia diatur dalam Peraturan Pemerintah dengan beberapa ketentuan yang belum dapat dipenuhi oleh Pitsa Cone sehingga dalam upaya pengembangan bisnisnya dipilihlah sistem Business Opportunity (BO) yang relatif identik dengan sistem waralaba.