DTM (Digital Terrain Model) merupakan suatu model permukaan digital yang memiliki informasi mengenai permukaan tanah sedangkan DSM (Digital Surface Model) memiliki informasi tentang permukaan tanah beserta objek yang ada seperti bangunan dan vegetasi. Untuk menghasilkan suatu DTM, salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menurunkan data DSM. Proses penurunan ini terbagi menjadi 2 metode, yaitu metode image-based dan metode range-based. Metode image-based berlaku jika data yang digunakan untuk proses penurunan tersebut berdasarkan metode fotogrametri sedangkan metode range-based berlaku jika data yang digunakan berasal dari laser scanner atau LIDAR. Karena data DSM masih memiliki fitur selain tanah, maka perlu dilakukan suatu metode untuk menghilangkan fitur tersebut. Metode ini disebut juga DSM filtering. SMRF (Simple Morphological Filter) merupakan salah satu metode DSM filtering yang bertujuan untuk melakukan proses klasifikasi permukaan secara otomatis pada data DSM yang dihasilkan melalui pengolahan metode range-based. Hasil klasifikasi tersebut adalah suatu pengamatan dapat diklasifikasikan sebagai tanah atau bukan tanah Dengan menggunakan beberapa parameter seperti window, slope, cell size, dan elevation threshold, maka fitur bukan tanah dapat dihilangkan. Pada penelitian ini, SMRF digunakan pada data DSM di lokasi ITB Jatinangor dan ITB, dengan data DSM yang berasal dari pengolahan metode image-based. Hasilnya menunjukkan bahwa proses SMRF dapat menghasilkan DTM pada daerah penelitian ITB Jatinangor dan ITB. Validasi dengan menggunakan data terestris dilakukan pada DTM daerah penelitian ITB Jatinangor yang menghasilkan RMSE sebesar 1.668 m.