digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pelayanan kesehatan merupakan hal yang krusial dan menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Pelayanan kesehatan masyarakat tidak dapat dilakukan sepenuhnya oleh pemerintah, baik dalam aspek teknis maupun finansial. Oleh karena itu, partisipasi aktif sektor swasta mutlak dibutuhkan baik dalam penyediaan fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, maupun obat-obatan. Seiring dengan peningkatan jumlah rumah sakit swasta di Indonesia, persaingan di antara rumah sakit pun semakin ketat. Setiap rumah sakit berusaha untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik yang dapat mereka berikan. Masyarakat Indonesia sebagai konsumen rumah sakit memiliki kebebasan dalam memilih rumah sakit yang dapat memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan bagi mereka. Oleh karena itu, desain pelayanan kesehatan di Indonesia pun sudah seharusnya memperhatikan segi kepuasan pasien. Untuk mengeliminasi aktivitas yang tidak menambah kepuasan pasien, penelitian ini akan menggunakan pendekatan konsep lean thinking. Penelitian ini akan mengukur tingkat keberhasilan penerapan lean thinking pada rumah sakit berdasarkan kepuasan pasien. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dikembangkan alat ukur untuk mengetahui tingkat penerapan lean thinking pada objek kajian berdasarkan tingkat kepuasan pasien. Untuk menyusun alat ukur yang dapat mengetahui tingkat keberhasilan penerapan lean thinking berdasarkan tingkat kepuasan pasien, maka terlebih dahulu akan dilakukan kajian mengenai hubungan implementasi lean dengan peningkatan dimensi kepuasan pasien. Selanjutnya, akan dilakukan pengukuran dimensi kepuasan pasien dengan objek kajian Rumah Bersalin A. Setelah mengetahui dimensi kepuasan pasien yang rendah, berdasarkan hubungan implementasi lean dengan peningkatan dimensi kepuasan pasien yang telah diperoleh, akan diketahui penyebab rendahnya dimensi kepuasan pasien terkait dengan pencapaian implementasi lean. Hasil penelitian ini adalah proposisi hubungan implementasi lean dengan peningkatan dimensi kepuasan pasien beserta alat ukur yang dapat mengetahui tingkat keberhasilan penerapan lean thinking berdasarkan tingkat kepuasan pasien. Namun masih terdapat beberapa kelemahan pada alat ukur, yaitu pernyataan kuesioner hanya terkait pada persalinan normal, pernyataan kuesioner ditujukan untuk tingkat pendidikan responden berupa Sekolah Menengah Atas (SMA), dan pernyataan kuesioner yang sudah diperbaiki tidak melalui proses validasi ulang.