2013 TA PP IIS RODIAH 1-BAB 1.pdf
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
2013 TA PP IIS RODIAH 1-BAB 2.pdf
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
2013 TA PP IIS RODIAH 1-BAB 3.pdf
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
2013 TA PP IIS RODIAH 1-BAB 4.pdf
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
2013 TA PP IIS RODIAH 1-BAB 5.pdf
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice D
» Gedung UPT Perpustakaan
Algortima Artificial Bee Colony adalah salah satu metode optimisasi metaheuristik yang terinspirasi dari kecerdasan perilaku koloni lebah dalam mencari makanan. Adanya hubungan antara menyelesaikan sistem persamaan non linear dengan masalah menentukan nilai minimum global memungkinkan algoritma Artificial Bee Colony untuk digunakan dalam menyelesaikan masalah mencari akar dari suatu sistem persamaan tak linear meskipun tidak semua sistem persamaan tak linear mampu dicari akar-akarnya oleh algoritma Artificial Bee Colony. Dalam hal masalah mencari akar, hasil yang diperoleh dari algoritma Artificial Bee Colony sering kali sulit konvergen ke nilai akar yang sesungguhnya. Metode lain yang sering digunakan untuk menyelesaikan masalah mencari akar adalah metode Newton yang kekonvergenan hasilnya lebih terjamin, tetapi dibutuhkan nilai tebakan awal yang cukup “dekat” dengan akar-akar yang sesugguhnya agar hasil dari metode Newton dapat konvergen ke solusi yang dicari. Menentukan tebakan awal tersebut tidaklah mudah. Salah satu cara mengatasi masalah-masalah tersebut adalah dengan menggabungkan algoritma Artificial Bee Colony dan metode Newton dengan menggunakan hasil dari algoritma Artificial Bee Colony sebagai tebakan awal dari metode Newton untuk meningkatkan keakuratan hasil yang diperoleh.
Salah satu contoh nyata masalah mencari akar adalah permasalahan dalam jaringan pipa distribusi air. Kompleksitas dari jaringan pipa distribusi air menimbulkan masalah pendistribusian debit dan head. Dalam tugas akhir ini, dibangun model yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Salah satu persamaan fisis yang sangat penting dalam membangun model tersebut adalah persamaan kehilangan energi karena faktor gesekan (headloss). Model yang dibangun membentuk suatu sistem persamaan tak linear yang kemudian dicari solusinya dengan menggunakan algoritma Artificial Bee Colony. Untuk model yang tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan algoritma Artificial Bee Colony, maka digunakan metode gabungan algoritma Artificial Bee Colony dengan metode Newton. Solusi yang diperoleh berupa distribusi head pada setiap titik percabangan (titik simpul) pipa. Dari nilai head tersebut, didapatkan besarnya headloss dan arah alir beserta laju alir air di semua segmen pipa dalam jaringan pipa distribusi air.