digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Keberhasilan pelaksanaan kegiatan konstruksi tidak terlepas dari usaha pengendalian terhadap waktu, biaya, dan mutu infrastruktur sebagai produk dari kegiatan konstruksi itu sendiri. Setiap pihak yang terlibat dalam kegiatan konstruksi selalu ingin menciptakan infrastruktur dalam rentang waktu yang singkat dan efisien, ekonomis dari segi biaya, serta memiliki mutu yang baik sesuai rencana. Pencapaian tujuan tersebut dilakukan di dalam lingkup kegiatan manajemen proyek konstruksi yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, sampai kepada pengawasan proyek konstruksi. Secara khusus, kegiatan manajemen proyek konstruksi yang dilakukan pada masa pelaksanaan proyek adalah berupa perencanaan jadwal pelaksanaan dan biaya pelaksanaan konstruksi. Selanjutnya, kedua komponen tersebut dikendalikan seiring berlangsungnya kegiatan konstruksi sampai dilakukannya serah terima hasil pekerjaan proyek konstruksi dari penyedia jasa konstruksi (kontraktor) kepada pemilik proyek (owner). Dalam kegiatan manajemen proyek konstruksi, dapat dibuat sebuah rangkaian proses yang bertujuan untuk menyusun alir tunai biaya pelaksanaan proyek. Pada prinsipnya, penyusunan alir tunai suatu proyek konstruksi merupakan rangkaian yang berkesinambungan yang melingkupi proses perencanaan kegiatan konstruksi dimulai dari pemilihan metoda konstruksi yang akan digunakan, analisis pekerjaan-pekerjaan dalam proyek konstruksi yang bersangkutan, sampai pada kegiatan penjadwalan dan estimasi biaya. Pemilihan metoda konstruksi menjadi penting karena akan berpengaruh terhadap waktu yang dibutuhkan dalam penyelesaian pelaksanaan proyek konstruksi berupa penjadwalan kegiatan proyek konstruksi serta biaya pelaksanaan proyek konstruksi tersebut. Dengan mengetahui rencana penjadwalan dan pembiayaan, dapat dibuat Kurva-S rencana yang nantinya berfungsi sebagai alat pengendali jalannya kegiatan konstruksi ditinjau dari segi waktu dan biaya. Melalui Kurva-S rencana yang ada, dapat disusun pula rencana alir tunai proyek konstruksi sehinggadiperoleh gambaran kebutuhan biaya proyek pada rentang waktu tertentu selama masa konstruksi. Dengan mengetahui aliran pengeluaran dan pemasukan biaya pada proyek konstruksi yang dilakukan, pelaku jasa konstruksi dapat melakukan pengawasan untuk menjamin kelancaran berlangsungnya proyek konstruksi. Proyek pembangunan Jembatan Cisomang di ruas Jalan Tol Cipularang memerlukan gambaran tentang kebutuhan aliran biaya pelaksanaan proyek. Hal ini menjadi sangant penting apabila sebuah proyek dituntut untuk dapat diselesaikan dalam waktu yang sangat terbatas dengan biaya konstruksi yang besar seperti yang terjadi pada proyek pembangunan Jembatan Cisomang. Sementara itu hasil penyusunan alir tunai untuk biaya pembangunan Jembatan Cisomang dalam pembahasan ini merupakan gambaran aliran biaya masuk dan keluar yang mengacu pada metoda konstruksi jembatan beton yang umum digunakan. Pembangunan jembatan direncanakan berjalan satu arah dengan tujuan memperkecil overlapping yang terjadi antar komponen pekerjaan sehingga pengeluaran biaya juga dapat lebih mudah dikendalikan.