Nuclear Magnetic Resonance (NMR) telah banyak digunakan sebagai “research tool” pada berbagai bidang kajian di fisika. Pada studi ini, akan dilakukan eksperimen untuk menguji sifat magnetik, khususnya antiferromagnetik pada material FeF3. Pengujian sifat antiferromagnetik pada material ini menggunakan metoda zero-field NMR. NMR yang digunakan merupakan rakitan dari Lab Magnetic Resonance and Magnetism, KAIST. Telah dilakukan eksperimen dengan memvariasikan temperatur pada sampel dari 8 K hingga 220 K. Pulse sequence yang digunakan adalah 90⁰RF–τ–180⁰RF. Dengan memanfaatkan FFT, sinyal echo ini dapat dianalisis dalam bentuk spektrum NMR dengan puncak spektrum menunjukkan frekuensi resonansinya. Diperoleh bahwa frekuensi resonansi akan menurun seiring dengan kenaikan temperatur. Posisi frekuensi pada temperatur 0 K adalah sebesar 85.41 MHz, hal ini memperlihatkan bahwa medan hyperfine dari Fe sebesar 2.14 T pada temperatur 0 K. Kurva antara frekuensi resonansi dengan temperatur menunjukkan bahwa magnetisasi tidak tepat sebanding dengan T2 namun lebih cocok dengan bentuk persamaan eksponensial yang berkaitan dengan suatu gap energi yang berasal dari dispersi spin wave. hal ini menguatkan bahwa bahan FeF3 merupakan bahan yang bersifat antiferromagnetik, namun bukan antiferromagnetik sederhana. Berdasarkan fitting, diperoleh gap energi sebesar 11.466 meV dan energi anisotropi sebesar 1.045 meV.