Peningkatan suhu bumi yang menjadi sebab pemanasan global dapat mengakibatkan es di kutub mencair lebih cepat. Hal tersebut dapat menyebabkan naiknya permukaan air laut. Kenaikan permukaan air laut (sea level rise) dapat menimbulkan ancaman, terutama bagi permukiman penduduk yang terletak di pinggir pantai. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung luas wilayah Jawa Bagian Barat yang berpeluang untuk terkena dampak kenaikan muka air laut.
Data yang digunakan adalah peta DEM SRTM, kemudian dilakukan simulasi dan perhitungan luas wilayah yang tergenang dengan software Global Mapper v15.0. Penelitian ini menggunakan tiga skenario, yaitu: skenario A (RCP8.5) dengan kenaikan muka air laut 0.74 m, skenario B (RCP2.6) dengan kenaikan muka air laut 0.44 m, dan skenario C (seluruh es di Greenland mencair) dengan kenaikan muka air laut 7 m. Skenario ini berdasarkan prediksi kenaikan muka laut global yang dikeluarkan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). IPCC adalah badan internasional terkemuka untuk penilaian perubahan iklim. Didirikan oleh United Nation Environment Programme (UNEP) dan World Meteorological Organization (WMO) pada tahun 1988. IPCC berada di bawah naungan PBB. Dari proses simulasi diketahui peta area yang terkena dampak kenaikan muka air laut di wilayah Jawa Bagian Barat dan luasnya adalah 892,747 km2 (skenario A), 446,189 km2 (skenario B), dan 4706,736 km2 (skenario C). Informasi ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam perencanaan mitigasi bencana.