digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Wanita mengalami siklus menstruasi pada setiap bulannya. Sebelum terjadinya fase menstruasi, kita menyebut fase sebelumnya dengan fase menstruasi. Dalam fase pra-menstruasi ini terdapat gejala yang mempengaruhi wanita secara fisik ataupun emosional. Salah satu gejalanya adalah perubahan mood yang fluktuatif pada wanita. Disini akan dibahas model dinamika mood dan hubungannya dengan pra-menstruasi. Model ini mengasumsikan bahwa hanya dua kadar zat dalam tubuh yang mempengaruhi mood, yakni kadar Serotonin dan kadar Estrogen. Model ini diturunkan dari persamaan hukum Newton kedua dan persamaan sistem massa pegas dengan redaman. Dari formulasi model dilakukan beberapa simulasi mood secara umum saat keadaan normal dan saat pra-menstruasi. Dilakukan juga beberapa simulasi grafik mood data sampel yang diambil dari mahasiswi Matematika ITB angkatan 2009. Besarnya nilai b yang merepresentasikan kadar Estrogen per hari dan w2 yang merupakan notasi dari kecepatan perubahan Serotonin per hari, dapat memprediksi dinamika mood sampel dan kepribadiannya. Pada kenyataannya, pra-menstruasi tidak selalu mempengaruhi mood pada wanita. Faktor eksternal dan kepribadian seseorang lebih banyak mempengaruhi mood. Dari simulasi sampel yang diambil secara unik didapatkan, Sanguinis memiliki mood cenderung positif dan fluktuatif dengan b=0:8 dan w2 =6. Koleris memiliki mood positif dan stabil dengan b = 0:5 dan w2 = 2. Plegmatis juga memiliki mood positif dan stabil dengan b = 0:045 dan w2 = 3:9. Melankolis memiliki mood cenderung negatif dan stabil dengan b = 0:05 dan w2 = 2.