Wanita mengalami siklus menstruasi pada setiap bulannya. Sebelum terjadinya
fase menstruasi, kita menyebut fase sebelumnya dengan fase menstruasi. Dalam
fase pra-menstruasi ini terdapat gejala yang mempengaruhi wanita secara fisik
ataupun emosional. Salah satu gejalanya adalah perubahan mood yang fluktuatif
pada wanita. Disini akan dibahas model dinamika mood dan hubungannya dengan
pra-menstruasi. Model ini mengasumsikan bahwa hanya dua kadar zat dalam
tubuh yang mempengaruhi mood, yakni kadar Serotonin dan kadar Estrogen.
Model ini diturunkan dari persamaan hukum Newton kedua dan persamaan sistem
massa pegas dengan redaman. Dari formulasi model dilakukan beberapa simulasi
mood secara umum saat keadaan normal dan saat pra-menstruasi. Dilakukan
juga beberapa simulasi grafik mood data sampel yang diambil dari mahasiswi
Matematika ITB angkatan 2009. Besarnya nilai b yang merepresentasikan kadar
Estrogen per hari dan w2 yang merupakan notasi dari kecepatan perubahan
Serotonin per hari, dapat memprediksi dinamika mood sampel dan kepribadiannya.
Pada kenyataannya, pra-menstruasi tidak selalu mempengaruhi mood pada wanita.
Faktor eksternal dan kepribadian seseorang lebih banyak mempengaruhi mood.
Dari simulasi sampel yang diambil secara unik didapatkan, Sanguinis memiliki
mood cenderung positif dan fluktuatif dengan b=0:8 dan w2 =6. Koleris memiliki
mood positif dan stabil dengan b = 0:5 dan w2 = 2. Plegmatis juga memiliki mood
positif dan stabil dengan b = 0:045 dan w2 = 3:9. Melankolis memiliki mood
cenderung negatif dan stabil dengan b = 0:05 dan w2 = 2.