Dalam rangka kebutuhan pembangunan struktur bawah tanah akan dilakukan proses penggalian yang diberi perkuatan lateral untuk mencegah terjadinya longsor. Kedalaman
penggalian mencapai 20 meter sedangkan tinggi muka air tanah di lokasi pembangunan adalah 3 meter di bawah permukaan, sehingga membutuhkan proses dewatering agar daerah galian tetap kering. Perkuatan lateral galian berupa dinding diafragma yang diberi dukungan sistem perkuatan susunan batang gandar atau strut.
Beda tinggi muka air antara daerah galian dan tanah sekitar yang sangat besar akan memunculkan potensi terjadinya ketidakstabilan tanah di daerah galian, sebagai akibat adanya gaya uplift oleh air. Kondisi ini dikenal sebagai boiling atau quick condition dimana
tegangan efektif tanah di daerah galian adalah nol akibat gaya uplift seepage dari daerah total head yang lebih tinggi ke daerah total head yang lebih rendah. Kedalaman penanaman dinding yang direncanakan akan didasarkan kepada metode kesetimbangan gaya antara gaya
berat massa tanah hingga kedalaman dinding dengan gaya uplift air di dasar galian.
Dinding diafragma beserta perkuatannya digunakan untuk mencegah deformasi pada tanah akibat dilakukan penggalian. Dinding diafragma merupakan struktur beton bertulang yang direncanakan memikul beban lentur oleh tegangan lateral tanah. Dukungan dinding diafragma dalam memikul beban lateral tanah berupa batang gandar yang terbuat dari struktur baja yang memikul gaya aksial tekan. Dalam melakukan analisis terhadap gayagaya dan deformasi yang bekerja digunakan program bantu PLAXIS yang berdasarkan kepada metode elemen hingga.
Desain perkuatan galian menggunakan perkuatan angkur atau ground anchor juga dilakukan sebagai desain alternatif. Angkur yang direncanakan merupakan elemen gulungan baja dengan bagian ujung angkur diberi grouting.