Tugas Akhir ini mengambil judul Galeri Batik Kontemporer di Kawasan Pulo. Batikmerupakan ikhwal kriya tekstil yang tak asing bagi orang Indonesia, bahkan sering menjadi sebuah simbol akan bangsa Indonesia. Sejalan dengan perkembangan kebudayaan di Indonesia, simbol ragam hias batik berangsur-angsur menjadi sekedar gambar pada kain, terutama setelah batik digunakan bahan busana seluruh lapisan masyarakat tidak hanya pribumi tapi juga para pendatang. Pengetahuan mengenai simbolisme di balik ragam pola dan motif batik kini berangsur menghilang. Oleh karena itu, ada baiknya agar masyarakat diajak kembali untuk memaknai batik dalam arti seutuhnya, salah satunya dengan cara melestarikan semangat dan nilai-nilai yang terkandung dalam batik melalui sebuah fasilitas yang memamerkan sekaligus mengedukasi pengunjung mengenai batik. Jakarta merupakan kota metropolitan dan kawasan Pulo merupakan daerah yang apresiatif terhadap seni dan kreativitas, di samping merupakan salah satu kawasan ekspatriat di Jakarta. Keberadaan Galeri Batik Kontemporer di kawasan ini diharapkan dapat lebih mempromosikan batik dan filosofi-filosofinya di kalangan masyarakat pribumi maupun mancanegara. Proyek Galeri Batik Kontemporer ini memfasilitasi berbagai kegiatan pamer dan edukasi mengenai batik masa kini. Galeri ini menitikberatkan pada unsur narasi proses membatik dan penghayatan maknanya. Perancangan fasilitas yang mewadahi fungsi pamer, edukasi, dan retail ini dilakukan dengan beberapa konsep. Pertama, menginterpretasikan proses pelukisan batik ke dalam alur naratif bagi fungsi pamer. Konsep ruang yang ingin ditonjolkan adalah konsep ruang yang menarik dengan sistem informasi naratif dan interaktif sehingga pengunjung tidak merasa berada dalam suatu fasilitas bangunan yang memiliki unsur edukasi budaya. Pengunjung seperti berekreasi sembari mendapatkan banyak informasi mengenai batik, dengan begitu diharapkan pemahaman mengenai batik lebih mudah diserap. Kedua, merancang ekspresi bangunan yang merepresentasikan batik dan memenuhi kebutuhan masyarakat perkotaan akan suatu desain fasilitas penunjang kebudayaan dengan konsep baru yang menggabungkan unsur modern teknologi dengan unsur tradisional. Ketiga, merancang dengan memanfaatkan potensi alam yang ada pada tapak dan lingkungannya, seperti dengan konsep Tribawana dan Kodrati.