Instalasi Gizi Rumah Sakit adalah unit yang mengelola pelayanan gizi secara efektif dan efisien
dengan kualitas yang optimal, meliputi penyediaan, pengelolaan, dan penyaluran makanan, terapi gizi
dan konsultasi gizi, serta pendidikan dan latihan (Depkes, 1991). Sehubungan dalam rangka
penyediaan makanan bagi masyarat rumah sakit, Instalasi Gizi menghadapi kendala overstock dan
stock out pada bahan makanan kering di gudang logistik instalasi gizi.
Penelitian pada proyek akhir ini akan membahas perbaikan sistem manajemen inventori pada bahan
makanan kering di gudang logistik instalasi gizi sebagai gudang utama. Hingga saat ini, perencanaan
inventori pada bahan makanan kering hanya berdasarkan pengalaman dan tidak memiliki dasar
perhitungan. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab dari terjadinya kondisi overstock dan
stockout bahan makanan kering di gudang logistic instalasi gizi.
Sistem manajemen inventori yang digunakan dalam proyek akhir ini adalah “Fixed-order quantity
with safety stock model” dengan menggunakan forecasted demand. Forecasted demand didapatkan
dari analisis demand forecasting menggunakan beberapa metode forecasting; dan dari beberapa model
forecasting exponential smoothing method adalah metode forecasting yang memiliki nilai error
terkecil. Sehingga forecasted demand ini layak digunakan untuk analisis inventory level pada bahan
makanan kering di instalasi gizi.
Hasil yang diperoleh dari penelitian pada tugas akhir ini adalah adanya penghematan sebesar
Rp951,603,622.92 untuk beras dan Rp302,535,389.88 untuk mie instant; yang merupakan
46.35 persen potencial saving dari biaya total inventory bahan makanan kering selama
perioda satu tahun.
Untuk menerapkan rekomendasi atas sistem manajemen inventori pada bahan makanan kering di
instalasi gizi, maka dibutuhkan beberapa tahapan yang melibatkan pihak instlasi gizi yang terkait.
Pertama, akan dilakukan pelatihan teknik forecasting secara perhitungan dan komputerisasi dengan
bantuan Microsoft Excell. Tahapan selanjutnya adalah uji coba sistem manajemen inventori dengan
ii
menggunakan “Fixed-order quantity with safety stock model” selama 3 bulan dan evaluasi atas sistem
ini akan dilakukan secara kontinu semenjak tahap uji coba dilakukan.