digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Instalasi Gizi Rumah Sakit adalah unit yang mengelola pelayanan gizi secara efektif dan efisien dengan kualitas yang optimal, meliputi penyediaan, pengelolaan, dan penyaluran makanan, terapi gizi dan konsultasi gizi, serta pendidikan dan latihan (Depkes, 1991). Sehubungan dalam rangka penyediaan makanan bagi masyarat rumah sakit, Instalasi Gizi menghadapi kendala overstock dan stock out pada bahan makanan kering di gudang logistik instalasi gizi. Penelitian pada proyek akhir ini akan membahas perbaikan sistem manajemen inventori pada bahan makanan kering di gudang logistik instalasi gizi sebagai gudang utama. Hingga saat ini, perencanaan inventori pada bahan makanan kering hanya berdasarkan pengalaman dan tidak memiliki dasar perhitungan. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab dari terjadinya kondisi overstock dan stockout bahan makanan kering di gudang logistic instalasi gizi. Sistem manajemen inventori yang digunakan dalam proyek akhir ini adalah “Fixed-order quantity with safety stock model” dengan menggunakan forecasted demand. Forecasted demand didapatkan dari analisis demand forecasting menggunakan beberapa metode forecasting; dan dari beberapa model forecasting exponential smoothing method adalah metode forecasting yang memiliki nilai error terkecil. Sehingga forecasted demand ini layak digunakan untuk analisis inventory level pada bahan makanan kering di instalasi gizi. Hasil yang diperoleh dari penelitian pada tugas akhir ini adalah adanya penghematan sebesar Rp951,603,622.92 untuk beras dan Rp302,535,389.88 untuk mie instant; yang merupakan 46.35 persen potencial saving dari biaya total inventory bahan makanan kering selama perioda satu tahun. Untuk menerapkan rekomendasi atas sistem manajemen inventori pada bahan makanan kering di instalasi gizi, maka dibutuhkan beberapa tahapan yang melibatkan pihak instlasi gizi yang terkait. Pertama, akan dilakukan pelatihan teknik forecasting secara perhitungan dan komputerisasi dengan bantuan Microsoft Excell. Tahapan selanjutnya adalah uji coba sistem manajemen inventori dengan ii menggunakan “Fixed-order quantity with safety stock model” selama 3 bulan dan evaluasi atas sistem ini akan dilakukan secara kontinu semenjak tahap uji coba dilakukan.