digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Logistik membantu industri makanan untuk mempertahankan suplai berkelanjutan dari berbagai lokasi dengan pemasok dan distributor yang berbeda, baik barang yang mampu bertahan lama maupun tidak tahan lama. Melihat ke perusahaan yang berada dalam industri pangan, mereka menggunakan logistik untuk perolehan sumber daya alam, tempat penyimpanan dan perpindahan suatu barang. Tetapi, salah satu akar masalah yang perlu diatasi di dunia industri pangan adalah kemungkinan adanya kadaluarsa suatu barang (Charles, 2017). Sebagian besar makanan dapat ‘dikonsumsi secara aman’ meskipun tanggal kadaluarsa telah berlalu. Setelah barang melewati batas kadaluarsa, sudah tidak mungkin bagi perusahaan untuk mendistribusikan makanan tersebut dalam rantai logistik dan hal ini akan menjadi kerugian bagi perusahaan karena adanya waste dalam inventaris perusahaan. Terkait dengan hal tersebut, riset ini hanya fokus pada menentukan metode paramalan permintaan untuk produk dan pengelolaan inventaris untuk mencegah kerugian pada perusahaan. Salah satu produsen tahu tuna yang masih ada di Pacitan adalah perusahaan Nikmat Lestari. Nikmat Lestari didirikan pada tahun 2011. Bisnis perusahaan ini berfokus pada produk olahan ikan tuna seperti tahu tuna, otak-otak, dan tuna siomai. Nikmat Lestari telah mendistribusikan produknya sebagian besar ke Jakarta. Sebelumnya, perusahaan tersebut belum memiliki sistem peramalan permintaan, jadi tidak dapat menentukan jumlah persediaan yang tepat untuk mengatasi permintaan yang akan datag. Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan perlu memahami bahwa ketersediaan produk harus dipenuhi. Oleh karena itu, menentukan metode yang peramalaan permintaan dan manajemen persediaan untuk perusahaan perlu dilakukan, dengan tujuan membantu perusahaan dapat mengelola persediaan mereka secara efisien. Penelitian ini akan dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, melakukan studi pendahuluan. Kedua, melakukan identifikasi masalah. Kemudian, landasan teori yang kemudian dilanjut dengan pengumpulan data. Setelah itu, pengolahan dan analisis data akan dibutuhkan. Terakhir, peneliti akan menyimpulkan dan memberikan rekomendasi terkait masalah yang diangkat kepada perusahaan. Berdasarkan hasil analisis data, metode peramalan permintaan yang paling sesuai untuk diterapkan pada Perusahaan Nikmat Lestari adalah menggunakan model Winter karena metode tersebut memiliki nilai terendah dari perhitungan kesalahan antara data permintaan dengan data peramalan dibandingkan dengan ketiga metode lainnya, yaitu Moving Average, Simple Exponential Smoothing, dan Holt’s Model. Menggunakan hasil peramalan permintaan menggunakan model Winter sebagai referensi, hal ini menunjukkan bahwa menggunakan metode Lot-for-lot lebih sesuai untuk diterapkan pada perusahaan Nikmat Lestari daripada menggunakan metode Economic Order Quantity karena menggunakan Lot-for-lot membutuhkan biaya yang lebih rendah daripada metode EOQ. Berdasarkan hasil riset, akan lebih baik jika perusahaan dapat menerapkan model Winter sebagai sistem peramalan permintaan perusahaan yang baru. Selain itu, riset lebih lanjut sangat diperlukan untuk mengatasi segala keterbatasan dalam riset ini, seperti mengembangkan jangkauan riset ini atau mengembangkannya untuk meniliti perusahaan yang lain dalam industri yang berbeda, menganalisa implikasi dari peramalan permintaan dari perspektif yang berbeda dan menemukan metode pengganti yang lebih baik lagi untuk metode peramalan permintaan dan sistem manajemen inventaris.