digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kota Bandung sebagai ibukota Propinsi Jawa Barat mempunyai jumlah mahasiswa sebanyak 7,98% dari jumlah penduduk Kota Bandung pada tahun 2008. Peningkatan jumlah mahasiswa setiap tahunnya bersamaan dengan peningkatan jumlah penggunaan mobil pribadi sebagai moda transportasi dari dan menuju kampus. Ketergantungan pada penggunaan mobil pribadi sebenarnya merupakan kecenderungan yang telah berlangsung selama abad terakhir. Ketergantungan ini berimbas pada kebutuhan parkir yang terus meningkat dimana jumlah lahan parkir yang tersedia sangat terbatas. Maka para pengguna mobil pribadi menggunakan media jalan atau parkir on the street sebagai solusi pemenuhan kebutuhan lahan parkir, keadaan ini berdampak pada berkurangnya lebar ruas jalan dan adanya tundaan selama kegiatan masuk dan keluar mobil saat parkir. Hal ini memberikan efek negatif pada lingkungan sekitar yaitu kemacetan lalulintas. Perlunya diadakan solusi jangka panjang dengan pengadaan angkutan umum termasuk didalamnya adalah pengembangan rute angkutan mahasiswa. Menentukan rute angkutan mahasiswa yaitu dengan jalan mengidentifikasi karakteristik pergerakan mahasiswa serta mengidentifikasi karakteristik sosial-ekonomi mahasiswa. Dasar penentuan rute angkutan mahasiswa atas dasar biaya, waktu dan jarak tempuh dari dan menuju kampus sehingga diharapkan akan memberi manfaat antara lain, mengurangi ketergantungan pengggunaan mobil pribadi, mengurangi kebutuhan lahan parkir dan kemacetan lalulintas sekitar kampus, memberikan keamanaan dan ketenangan dan mengurangi konflik sosial serta peningkatan kualitas lingkungan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan rute angkutan mahasiswa, hasil yang diperoleh adalah 3 (tiga) rute angkutan mahasiswa, yaitu Rute I, Rute II, dan Rute III dengan 30 halte pemberhentian dan 6 halte penghubung antar rute. Jam operasional angkutan mahasiswa antara pukul 06.00-21.00 pada hari Senin sampai dengan hari Sabtu.