Salah satu parameter penting yang berkaitan dengan penggunaan membran polimer elektrolit yang ramah lingkungan adalah kemampuan biodegradasinya oleh mikroorganisme yang ada di alam. Untuk itu pada penelitian ini ditekankan pada uji biodegradasi membran polimer elektrolit dari bahan dasar polistirena (PS) dengan menggunakan mikroorganisme yang berasal dari lumpur aktif, sehingga jika membran tersebut tidak dipakai lagi, maka membran tidak menyebabkan pencemaran lingkungan. Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan penambahan lignosulfonat (LS) dan silika oksida (SiO2) pada polistiren tersulfonasi (PSS) untuk meningkatkan hantaran proton, sifat mekanik, dan kestabilan termal membran membran polimer elektrolit dalam aplikasinya sebagai polymer electrolyte membrane fuel cell (PEMFC). Dalam penelitian ini ditekankan pada uji biodegradasi poliblend dari PSS-LS dan PSS-LS-SiO2 dengan berbagai variasi komposisi LS dan SiO2. Uji biodegradasi dilakukan dalam media padat Luria Bertani dengan sumber mikroorganisme dari lumpur aktif pada suhu 37oC. Berdasarkan hasilhasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin besar komposisi LS dan SiO2 dalam membran polimer elektrolit, cenderung semakin tinggi kemampuan biodegradasi membran. Disamping itu, membran polimer elektrolit dari poliblend PSS-LS-SiO2 mengalami biodegradasi lebih tinggi dibandingkan membran polimer elektrolit dari poliblend PSS-LS. Hasil tersebut diperoleh berdasarkan analisis dari % pengurangan berat, gugus fungsi dengan FTIR (Fourier
Transform Infrared Spectroscopy), dan morfologi permukaan SEM (Scanning Electron Microscopy).