Peningkatan produktivitas minyak bumi dapat dilakukan dengan teknik lanjutan yang disebut EOR (Enhanced Oil Recovery). Salah satu metode yang digunakan dalam EOR adalah injeksi polimer. Tujuan penelitian ini adalah sintesis polimer dengan memanfaatkan limbah kulit udang untuk aplikasi EOR. Kitin yang terkandung dalam limbah kulit udang diperoleh melalui proses deproteinasi dan demineralisasi. Kitosan dapat diperoleh dari kitin melalui
proses deasetilasi. Dalam penelitian ini diperoleh derajat deasetilasi kitin sebesar 79% berdasarkan analisis FTIR. Massa molekul rata-rata kitosan yang diperoleh dari metode
viskometri adalah 9,86х105 g/mol. Kitosan kemudian dikopolimerisasi graft dengan akrilamida menggunakan metode microwave initiated grafting yang dilakukan tanpa
menggunakan inisiator. Kopolimerisasi dilakukan dengan daya microwave 800 W dan pemaparan selama 1,5 menit. Kopolimer kitosan-graft-akrilamida (Ch-g-AM) dianalisis gugus fungsinya menggunakan FTIR dan diukur viskositas intrinsik dan viskositas dinamiknya. Pada penelitian ini, konsentrasi akrilamida yang menghasilkan % grafting dan viskositas intrinsik tertinggi adalah 2,0 M. Nilai % grafting dan viskositas intrinsik yang paling optimal berturut-turut adalah 809,34% dan 2370 mL/g. Ch-g-AM kemudian dianalisis
sifat reologinya menggunakan viskometer Fann VG. Dari hasil pengukuran sifat reologi, Chg-AM memiliki ketahanan terhadap suhu dan salinitas yang lebih baik dibandingkan dengan polimer komersial (HYBO), walaupun Ch-g-AM membutuhkan konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan HYBO untuk mencapai nilai viskositas yang sama.