digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TA PP INDRIAN PRATAMA 1-COVER.pdf


2007 TA PP INDRIAN PRATAMA 1-BAB1.pdf

2007 TA PP INDRIAN PRATAMA 1-BAB2.pdf

2007 TA PP INDRIAN PRATAMA 1-BAB3.pdf

2007 TA PP INDRIAN PRATAMA 1-BAB4.pdf

2007 TA PP INDRIAN PRATAMA 1-BAB5.pdf

2007 TA PP INDRIAN PRATAMA 1-PUSTAKA.pdf

Analisis integritas dari pipeline bertujuan untuk mengetahui apakah risk level dari suatu pipeline masih dibawah risk kriteria. Dimana dari risk level tersebut dapat diprediksikan apakah pipeline masih bisa beroperasi tanpa mengalami kegagalan akibat adanya pengaruh beban geohazard. Analisis resiko adalah suatu proses pengukuran terhadap kemungkinan suatu kegagalan dan konsekuensinya apabila kegagalan itu terjadi. Tujuan dari pipeline risk assessment adalah untuk mengevaluasi resiko dari suatu pipeline dan untuk mengidentifikasi cara yang efektif untuk mengatasi resiko tersebut. Sistem pipa pada daerah Porong mengalami fenomena subsidence dan uplift. Subsidence yaitu kecenderungan pergerakan permukaan tanah yang terus turun sedangkan uplift adalah kecenderungan pergerakan permukaan tanah yang terus naik. Hal ini menyebabkan beban geohazard pada sistem pipa sehingga diperlukan analisis integritas dan analisis resiko semi kuantitatif untuk mengetahui tingkat keamanan sistem pipa. Pada tugas akhir dilakukan analisis integritas tegangan pipa menggunakan software perpipaan Caesar II 4.20 berdasarkan kode ASME B31.8 untuk Gas Transmission and Distribution Pipeline dan analisis resiko semi kuantitatif berdasarkan Pipeline Risk Management Manual. Studi kasus dilakukan terhadap pipeline yang berada di perairan Porong, Sidoarjo yaitu sistem pipa distribusi gas yang menghubungkan Offtake Porong dan Sumur Wunut dengan pelanggan. Dari hasil analisis tegangan didapat bahwa tegangan sistem pipa saat ini masih memenuhi kode. Dari hasil analisis resiko didapatkan bahwa level resiko sistem pipa 7% low risk, 60% medium risk dan 33% medium high risk