digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

termasuk salah satu lapangan yang telah mature di Sumatera Selatan. Lapangan ini telah diekploitasi sejak tahun 1938, sampai kini masih berproduksi dan penambahan beberapa peluang sumur pengembagan masih terus diupayakan. Pekerjaan karakterisasi seismik Lapangan Γƒβ€šΓ‚β€˜GETIΓƒβ€šΓ‚β€™ sejauh ini belum pernah dilakukan karena data seismik yang tersedia adalah data seismik 2D dengan interval akusisi yang sangat jarang (lebih dari 2 km) dan kualitasnya juga kurang baik, sedangkan data seismik 3D yang tersedia baru dilakukan akusisinya pada tahun 2007. Karaterisasi reservoir seismik adalah suatu proses untuk mendiskprisi secara kualitatif/kuantiatif suatu reservoir dengan menggunakan data seismik. Terdapat banyak sekali metode seismik untuk melakukan pekerjaan ini, namun pada tulisan ini hanya akan dijelaskan salah satu metodenya yakni simultaneous inversion. Kata simultaneous (serentak) berarti bahwa ektraksi parameter akuistik (Vp, Vs dan Density) dilakukan secara bersamaan, sebagai kebalikan dari metoda EI, EEI dan Intercept - Gradient dimana ekstraksi parameter akuistik tersebut dilakukan secara terpisah/individually. Prinsip dasar metoda simultaneous inversion adalah adanya hubungan antara Vp dengan Density seperti dan terlihat pada persamaan gardner dan hubungan antara Vp dengan Vs seperti yang terlihat pada persamaan castagna. Pada bulan April 2010 telah dilakukan logging full sonic waveform atau yang dikenal dengan dipole shear wave imaging di sumur terbaru (SMS-90). Logging ini merupakan logging yang pertama sekali di Lapangan Γƒβ€šΓ‚β€˜GETIΓƒβ€šΓ‚β€™ yang menghasilkan informasi log Vp dan log Vs. Hasil informasi kedua logging tersebut kemudian dilakukan cross plot antar parameter log dan terlihat bahwa parameter log Vp/Vs ratio dapat memisahkan litologi batupasir dan serpih. Berdasarkan hasil informasi sumur ini kemudian dicobakan untuk melokalisir penyebaran batupasir tersebut.