digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perhitungan produktivitas dalam sebuah perusahaan menjadi penting. Pengukuran produktivitas dapat digunakan perusahaan untuk mengetahui tingkat kontribusi sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan added value. Dengan adanya data pengukuran produktivitas diharapkan perusahaan dapat memformulasikan kebijakan yang tepat untuk mencapai pertumbuhan yang optimal dengan memaksimalkan sumber daya yang ada. Pada penelitian ini dilakukan perhitungan produktivitas di UD.Bimara yang bergerak di bidang daur ulang limbah. Perhitungan produktivitas diukur dengan menggunakan metode total factor productivity (TFP). Metode TFP menghitung nilai produktivitas perusahaan dengan memperhitungkan faktor tenaga kerja dan kapital sebagai inputan dan laba kotor sebagai output. Data yang digunakan adalah data laporan keuangan dan data tenaga kerja perusahaan periode 2002 sampai 2009. Berdasarkan analisi hasil perhitungan TFP, didapat kesimpulan bahwa tingginya pertumbuhan tenaga kerja kurang dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Tahap selanjutnya adalah menggunakan data hasil perhitungan TFP perusahaan untuk pembuatan model persamaan regresi linier, dalam proses ini akan ditentukan terlebih dahulu faktor-faktor khusus yang diduga mempengaruhi produktivitas perusahaan, selanjutnya dilakukan serangkaian uji statistik yang akan menguji kelayakan faktor-faktor tersebut untuk dijadikan variabel dari persamaan regresi linier yang akan dibuat. Dari serangkaian uji variabel, diketahui bahwa faktor khusus yang dapat dijadikan input regresi linier yaitu buruh, skilled workers, dan piutang untuk pemasok. Dengan adanya persamaan regresi linier ini dapat diketahui kontribusi faktor-faktor khusus tersebut dalam pertumbuhan produktivitas perusahaan. Dari analisis regresi linier diketahui bahwa kontribusi pertumbuhan buruh dan piutang untuk pemasok masih sangat kurang dalam meningkatkan pertumbuhan produktivitas perusahaan. Solusi yang ditawarkan adalah untuk menambah pegawai SDM sebagai perwakilan di setiap gudang yang dimiliki perusahaan dan membentuk bagian piutang di dalam perusahaan.