Metode hand lay-up merupakan salah satu jenis metode manufaktur yang digunakan untuk membuat material komposit. Penelitian tentang komposit sudah lama dilakukan dengan metode manufaktur yang ada sekarang ini. Penelitian yang
dilakukan penulis kali ini adalah tentang komposit sandwich metode manufaktur hand lay up. Komposit sandwich memiliki beberapa keunggulan dari struktur konvensional seperti berat yang lebih ringan. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan serat bambu sebagai face dan kayu balsa sebagai core. Matriks yang digunakan adalah jenis epoxy. Ada dua jenis spesimen yang dibuat, yaitu komposit sandwich dengan face serat bambu bentuk pelat dan face serat bambu bentuk lidi. Pada kenyataannya bambu yang digunakan sebagai serat adalah berupa bilah-bilah bambu yang diperoleh dari batang bambu, tidak seperti serat pada umumnya yang berupa bagian-bagian yang sangat tipis. Pengujian yang dilakukan adalah uji three point bending.
Dari pengujian ini akan diperoleh modulus elastisitas, tegangan normal maksimum,dan tegangan geser maksimum. Harga modulus elastisitas rata-rata komposit sandwich serat bambu jenis pelat adalah sebesar 1307,77 MPa, harga tegangan normal maksimum rata-rata adalah sebesar 19,79 MPa, harga tegangan geser maksimum rata-rata adalah 2,14 MPa. Harga modulus elastisitas rata-rata komposit sandwich serat bambu jenis lidi adalah sebesar 1507,95 MPa, harga tegangan normal maksimum rata-rata adalah sebesar 24,78 MPa, harga tegangan geser maksimum rata-rata adalah 1,63 MPa. Kerusakan yang terjadi berupa Shear pada material core. Tidak ditemukan adanya delaminasi antara core dan face.