Termoelektrik merupakan perangkat semikonduktor yang dapat
menimbulkan panas dan dingin pada sisinya yang berbeda dengan prinsip kerja memanfaatkan efek Peltier. Termoelektrik memiliki keterbatasan yaitu tidak dapat
membuang panasnya sendiri dengan cepat. Teknologi termoelektrik yang semakin luas dikenal ini membuat suatu kajian tentang penerapannya harus dilakukan.
Dalam penelitian ini, pipa kalor bersirip sebagai pembuang panas dirancang sekaligus menguji kinerja termoelektrik saat dioperasikan sebagai pemanas dan/atau pendingin pada kabin portabel.
Penelitian dibagi dalam tiga tahapan yaitu perancangan dan pemilihan alat uji, pembuatan alat uji, dan pengujian serta analisis. Termoelektrik yang digunakan dalam pengujian bertipe TEC-12706. Pengujian dilakukan dalam beberapa parameter yaitu pengujian kinerja pipa kalor, pengujian termoelektrik sebagai alat pemanas, pendingin, dan pemanas pendingin dengan variasi 1 dan 2 termoelektrik pada arus DC dengan 3 tegangan operasi (15 V, 10 V, dan 5 V).
Hasil pengujian menunjukkan kinerja pipa kalor yang cukup baik pada pemasangan 1 TEC karena laju pembuangan panas dari TEC dan pipa kalor bersirip memiliki perbedaan hanya sekitar 5 W. Pada pemasangan 2 TEC, kinerja pipa kalor menurun karena perbedaan laju pembuang panas meningkat hingga 60 W. TEC dapat digunakan pada pemasangan 1 TEC dengan tegangan operasi 10 V dan 15 V sebagai pemanas. TEC yang difungsikan sebagai pendingin kabin dapat digunakan pada pemasangan 2 TEC dengan tegangan operasi 10 V, dan TEC
kurang baik difungsikan sebagai alat pemanas-pendingin.