digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Saat ini Indonesia sedang mengalami krisis bahan bakar minyak karena jumlah kebutuhan lebih tinggi daripada jumlah produksi. Oleh karenanya, perlu upaya mencari sumber energi lain khususnya yang terbarukan, diantaranya adalah dari mikroalga Thalassiosira sp. Alga menghasilkan lemak netral (triasilgliserol) yang dapat diubah menjadi biodiesel melalui reaksi transesterifikasi. Saat ini, masalah utama pada pengembangan alga untuk biodiesel adalah biaya produksi alga tinggi dan jumlah produksi biomassa alga sedikit. Oleh karena itu perlu dilakukan riset produksi alga skala besar dengan efisiensi tinggi. Pada percobaan ini, produksi biomassa Thalassiosira sp. skala besar dilakukan dengan menggunakan 8 buah fotobioreaktor yang masing-masing terbuat dari tabung kaca dengan panjang 1 meter dan diameter 5,5 cm, dan volume total per batch sebanyak 16,8 L. Fotobioreaktor tersebut ditempatkan di luar ruang dengan pencahayaan menggunakan sinar matahari langsung. Pada malam hari tidak ada pencahayaan, sementara pada siang hari intensitas sinar matahari maksimum mencapai 150.000 lux. Pada penelitian ini, Thalassiosira sp. ditumbuhkan dalam medium Walne dan medium modifikasi dengan salinitas 25 ppt. Kultur mikroalga dipanen dengan menggunakan metode sentrifugasi pada 5.500×g selama 20 menit. Sel alga yang didapat kemudian dilarutkan dalam kloroform:metanol (1:1), lalu disonikasi selama 15 menit untuk memecahkan selnya, dan kandungan minyaknya diekstraksi menggunakan metode Bligh-Dyer menggunakan pelarut kloroform:metanol (1:1). Kandungan minyak dianalisis menggunakan metode spektroskopi massa dengan Ag+ dalam pelarut aseton digunakan sebagai pengompleks. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Thalassiosira sp. dapat tumbuh di bawah paparan sinar matahari langsung. Jumlah biomassa alga paling banyak diperoleh dari kultur dengan paparan intensitas sinar tinggi. Produktivitas biomassa dan minyak alga rata-rata dalam medium Walne selama percobaan pada 3 periode berbeda adalah 0,7 g biomassa/L kultur/hari dan 0,42 (mu)L minyak/L kultur/hari. Hasil spektroskopi massa menunjukkan bahwa minyak dari mikroalga laut Thalassiosira sp. yang ditanam di luar ruangan mengadung 5 jenis triasilgliserol PPO, POO, SLnS, OO(C12:1), dan PO(C10:1), serta satu jenis triasilgliserol yang tidak diketahui jenisnya. Hasil ini berbeda dengan komposisi triasilgliserol mikroalga laut Thalassiosira sp. pada penanaman di dalam ruangan yang terdiri dari POP, POO, dan SOO.