Kebutuhan air minum yang meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, tidak sesuai dengan ketersediaan air baku yang relatif tetap bahkan cenderung menurun. Oleh karena itu, pemerintah berusaha mencukupi kebutuhan air minum masyarakat dengan membangun Instalasi Pembangunan Air Minum di beberapa daerah, namun ada baiknya sebelum pembangunan tersebut dimulai, diadakan studi keandalan terlebih dahulu untuk air baku yang akan dijadikan sebagai sumber. Pada penelitian ini, dilakukan studi keandalan Sungai Tambakbayan yang akan dijadikan sumber air untuk waduk Tambakboyo yang berfungsi sebagai waduk konservasi dan memenuhi kebutuhan air minum masyarakat Sleman. Debit rencana air minum yang akan diambil sebesar 120 Lps. Dari simulasi antara debit setengah bulanan historik dengan debit rencana air minum, didapatkan bahwa pembangunan waduk Tambakboyo perlu dilakukan untuk meningkatkan debit, sehingga debit rencana pengambilan air minum dapat terpenuhi. Waduk Tambakboyo ini memiliki kapasitas volume sebesar 400000 m3, dan pada volume tertentu harus dipertahankan karena berfungsi juga sebagai waduk konservasi dan tempat pariwisata. Pada tes operasi waduk yang dilakukan dengan menggunakan input debit rencana periode ulang 5 tahun pos Puluhdadi tahun 1997-2007, didapatkan bahwa volume waduk eksisting tidak dapat memenuhi kebutuhan pengambilan air minum dan fungsi utama waduk sebagai waduk konservasi belum terpenuhi.