digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Biaya tidak langsung adalah komponen biaya yang paling sulit untuk ditetapkan besarnya. Sementara estimasi biaya langsung dapat dilakukan secara cukup akurat dengan merujuk pada gambar dan spesifikasi teknis, penetapan biaya tidak langsung sering kali dilakukan tanpa kejelasan rujukannya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran karakteristik pola estimasi biaya tidak langsung yang dilakukan oleh kontraktor menengah di daerah Bandung dan Jakarta. Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui survei yang dilakukan dengan menggunakan kuisioner, wawancara dan data sekunder mengenai anggaran biaya kepada 20 responden dari perusahaan kontraktor kualifikasi menengah yang berada di wilayah Bandung dan Jakarta. Responden merupakan staf dan direktur perusahaan kontraktor yang terkait dengan estimasi biaya dan yang menyusun harga penawaran untuk tender. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada prakteknya kontraktor menetapkan besarnya biaya tidak langsung dalam bentuk persentase terhadap biaya langsung. Dalam menetapkan besarnya persentase tersebut, kontraktor merujuk pada catatan data biaya proyek sebelumnya dan perkiraan terhadap tingkat risiko proyek yang akan dikerjakan berdasarkan pengalaman. Pada penelitian ini juga dirumuskan suatu model estimasi komponen biaya tidak langsung proyek konstruksi melalui pendekatan regresi terhadap sejumlah data Rencana Anggaran Biaya yang diajukan oleh kontraktor selama proses penawaran. Model regresi menunjukan rasio antara biaya tidak langsung terhadap total nilai proyek cenderung menurun seiring dengan kenaikan nilai proyek.