Biaya tidak langsung merupakan bagian dari pembiayaan proyek konstruksi yang tidak berkaitan secara langsung dengan besaran volume komponen fisik hasil akhir proyek, namun mempunyai kontribusi terhadap penyelesaian proyek. Estimasi biaya tidak langsung tidak mudah dilakukan bila dibandingkan dengan mengestimasi biaya langsung dengan merujuk pada gambar dan spesifikasi teknis. Praktek yang umumnya dilakukan oleh kontraktor di Indonesia dalam menetapkan besarnya biaya tidak langsung yaitu dengan bobot berupa persentase dari biaya langsung berdasarkan pengalaman proyek sebelumnya.
Penelitian ini mengkaji praktek yang dilakukan oleh kontraktor besar dalam mengestimasi biaya tidak langsung dengan tujuan untuk memperoleh gambaran karakteristik pola estimasi biaya tidak langsung dan membuat suatu model dengan analisa regresi untuk mendapatkan gambaran besarnya bobot biaya tidak langsung dalam suatu proyek konstruksi. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui survei dalam bentuk kuisioner, wawancara dan pengumpulan data biaya kepada perusahaan kontraktor kualifikasi besar. Survei dilakukan kepada 35 responden kontraktor besar yang terdiri dari 15 kontaktor besar di Jakarta serta 20 kontraktor besar di Bandung dan model estimasi biaya dianalisa berdasarkan informasi data biaya pada penawaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa estimasi biaya tidak langsung harus dapat mengantisipasi biaya risiko yang bersifat tidak pasti. Gambaran pola karakteristik estimasi biaya tidak langsung dilakukan dengan mengidentifikasi karakteristik proyek kemudian menjabarkan komponen biaya tidak langsung dan menetapkan proporsi nilai kedalam prosentase terhadap biaya tidak langsung. Pada bagian lain penelitian ini juga memodelkan estimasi biaya tidak langsung berdasarkan data biaya proyek konstruksi. Dari model yang didapat menunjukkan bahwa terdapat hubungan nonlinear antara rasio biaya tidak langsung terhadap nilai proyek dengan nilai proyek konstruksi. Hasil pemodelan mengindikasi bahwa semakin besar nilai kontrak maka rasio biaya tidak langsung terhadap nilai kontrak semakin kecil