digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Simpang sebagai titik simpul pertemuan kendaraan dari beberapa ruas jalan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam menciptakan kondisi kinerja suatu ruas jalan. Salah satu metode pengendalian simpang adalah dengan menggunakan lampu lalu lintas (bersinyal) yang bertujuan mengatasi konflik pergerakan antar kendaraan dari pendekat yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan evaluasi variasi nilai ekivalen mobil penumpang (EMP) kendaraan berat dan sepeda motor untuk pergerakan belok kanan terlindung pada simpang bersinyal. Observasi dilakukan dengan menggunakan kamera video selama 12 jam pada 14 lengan di 4 simpang di Kota Bandung. Analisa dilakukan dengan berfokus pada data pada saat jam sibuk pagi (06.00-09.00), jam tidak sibuk siang (11.00-13.00), dan jam sibuk sore (16.00-18.00). Dari semua lengan terkumpul data sebanyak 543 siklus yang digunakan untuk analisis lanjutan dengan membagi waktu sinyal dalam potongan waktu 5 detik. Kondisi arus jenuh lapangan dihitung menggunakan metode ARR No.123 dimana pada metode tersebut memperhitungkan komposisi arus lalulintas campuran yang lepas dari simpang pada setiap waktu hijau yang terbagi dalam potongan waktu 5 detik-an. Arus jenuh minimum dari simpang-simpang yang dikaji didapat sebesar 1193 Kend/jam (simpang Pasir Koja) dan maksimum sebesar 5694 Kend/jam (simpang Jl. Dr. Djunjunan). Hasil analisis menunjukan rata-rata nilai EMP untuk kendaraan berat dan sepeda motor masing-masing 1.43 dan 0.17 dibandingkan nilai EMP 1.00 untuk kendaraan ringan. Semakin tinggi persentase sepeda motor maka nilai EMP semakin kecil. Sedangkan semakin besar persentase kendaraan berat maka semakin besar pula nilai EMP kendaraan berat tersebut. Uji signifikansi menunjukkan hasil bahwa nilai EMP perhitungan berbeda signifikan dengan nilai EMP yang disediakan MKJI. Hasil analisis faktor belok kanan menghasilkan nilai sebesar 1,58. Tingkat kepercayaan dalam uji signifikansi sebesar 95%. Penelitian menyarankan dilakukan analisis lanjut pada range data komposisi kendaraan yang lebih besar dengan lebar pendekat bervariasi.