digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Prada Sukmawan
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Prada Sukmawan
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Prada Sukmawan
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Prada Sukmawan
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Prada Sukmawan
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Prada Sukmawan
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Prada Sukmawan
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 6 Prada Sukmawan
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 7 Prada Sukmawan
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Prada Sukmawan
PUBLIC Alice Diniarti

Pertumbuhan ekonomi akan beriringan dengan meningkatnya pergerakan manusia dan barang mengakibatkan masalah diantaranya kemacetan lalulintas. Kemacetan akan berpengaruh pada konsumsi bahan bakar, jika terjadinya kemacetan maka konsumsi bahan bakar kendaraan akan semakin tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu koordinasi simpang bersinyal dimana dapat mempengaruhi kinerja lalu lintas. Sehingga, perlu diketahui pengaruh dari penerapan koordinasi simpang bersinyal terhadap biaya konsumsi bahan bakar minyak kendaraan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh koordinasi simpang bersinyal pada biaya konsumsi bahan bakar. Pada penelitian ini, koordinasi simpang bersinyal diterapkan pada koridor utama Jalan RE. Martadinata, tepatnya pada Simpang RE. Martadinata – Citarum, Lombok; Simpang RE. Martadinata – Cihapit; dan Simpang RE. Martadinata – Taman Pramuka, Aceh. Penelitian ini akan membandingkan skenario Do-Nothing (Eksisting) dengan skenario Do-Something (Koordinasi Simpang Bersinyal). Koordinasi simpang bersinyal ini disimulasikan menggunakan Vissim 11 pada skenario sistem serentak, skenario sistem progresif 1 (prioritas Barat – Timur), dan skenario sistem progresif 2 (prioritas Timur – Barat). Faktor perhitungan jumlah konsumsi bahan bakar kendaraan menggunakan TRL (Transport Research Laboratory), variabel formulasi ini menggunakan kecepatan rata-rata kendaraan pada masing-masing jenis kendaraan. Hasil simulasi pada keempat skenario menunjukkan dengan melakukan koordinasi simpang bersinyal berpengaruh pada kinerja persimpangan dan kinerja kendaraan yaitu adanya perubahan kecepatan rata-rata kendaraan. Kinerja persimpangan berdasarkan biaya konsumsi bahan bakar kendaraan didapatkan dari skenario sistem progresif 1A (Prioritas Barat – Timur) dengan larangan untuk berbelok kanan pada simpang RE. Martadinata – Cihapit dari kedua arah pergerakan kendaraan menghasilkan kinerja yang baik dikarenakan penurunan biaya konsumsi bahan bakar kendaraan pada masing-masing jenis kendaraan dari kedua arah pergerakan.