digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Korosi merupakan interaksi dari logam dengan lingkungan, yang bereaksi secara elektrokimia, baik disengaja dan bermanfaat atau tidak disengaja dan bahkan merugikan. Salah satu bentuk korosi yang termasuk kedalam 5 mekanisme degradasi material terpenting di lepas pantai dan sektor kimia adalah peristiwa erosi-korosi. Pada peristiwa erosi-korosi dengan fluida tanpa partikel padat terjadi perusakan material dengan beberapa mekanisme yang dapat dikelompokan secara umum menjadi tiga bagian, perusakan terjadi dominan oleh korosi, perusakan terjadi oleh kombinasi erosi-korosi dan perusakan terjadi dominan oleh erosi. Ketiga mekanisme ini terbagi berdasarkan kecepatan fluida. Pada perusakan yang terjadi oleh fluida satu fasa, laju korosi terakselerasi oleh meningkatnya turbulensi dan transfer massa yang diakibatkan oleh naiknya kecepatan, fenomena ini dikenal dengan Flow-accelerated corrosion (FAC). Penelitian ini dilakukan dengan variasi untuk media fluida dengan NaCl 3,5 % dan NaCl 5%, dengan variasi kecepatan 2,1 m/s, 4,42 m/s, dan 6,63 m/s dan dilakukan dalam waktu 4 jam. Variasi kecepatan dimaksudkan untuk dapat mengetahui pengaruhnya terhadap kerusakan akibat korosi pada material baja karbon St 37 dengan konsentasi NaCl yang divariasikan. Kehilangan berat (weight loss) yang didapatkan pada konsentrasi NaCl 3.5% dengan kecepatan 2,10 m/s, 4,42 m/s, dan 6,63 m/s secara berurutan adalah 0,050 %, 0,049 % , dan 0,018 %. Pada konsentrasi NaCl 5% dengan kecepatan 2,10 m/s, 4,42 m/s, dan 6,63 m/s secara berurutan adalah 0,038 %, 0,046 % , 0,038 %. Pada permukaan spesimen terlihat kontur perusakan akibat korosi berbentuk menyerupai aliran.